Banyak Harga Saham IPO Ambruk, Ini Kata BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terkait maraknya penurunan harga saham perusahaan yang baru melakukan Initial Public Offering (IPO) sepanjang semester pertama 2024. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa penurunan harga saham tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Menurut Nyoman, performa perusahaan yang baru IPO dan faktor eksternal memainkan peran penting dalam menentukan harga saham. "Terkait harga yang turun, hal yang mempengaruhi relatif adalah performa dari perusahaan tersebut dan faktor dari eksternal," ujar Nyoman.

Nyoman juga menambahkan bahwa pihak BEI tengah mengamati perkembangan harga saham seluruh perusahaan yang tercatat, termasuk yang baru IPO. Tren investor yang bergeser dari saham ke instrumen investasi lain turut berpengaruh terhadap harga saham.

"Kondisinya sekarang relatif sudah normal. Tentu investor juga memiliki appetite untuk memiliki instrumen investasi yang bukan hanya saham. Jadi kombinasi ini yang menentukan harga saham di bursa," tambah Nyoman.

Baca Juga: ICDX Targetkan 100 Partisipan Bursa CPO untuk 2024

Selain itu, kondisi ekonomi global, sentimen pasar, kinerja perusahaan, hingga dinamika permintaan dan penawaran juga turut mempengaruhi harga saham. Untuk membantu para investor, BEI telah merilis publikasi kinerja emiten dan publikasi laporan riset ekuitas. Kedua publikasi tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi investor dalam mencermati kinerja perusahaan yang IPO.

Terdapat sekitar 25 saham baru yang melantai di BEI sejak Januari hingga 10 Juni 2024. Dari jumlah tersebut, 14 saham mengalami penurunan harga, satu saham stagnan, dan 10 saham lainnya mengalami penguatan.

Dengan berbagai informasi ini, BEI berharap investor dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi mereka, serta memahami dinamika yang terjadi di pasar saham.