Memastikan subsidi tepat gas LPG 3kg, Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Kalimantan Alexander Susilo melakukan sidak di pangkalan elpiji 3 kg di kawasan kelurahan Gunung Sari Ilir, Jumat (6/9/2024) pagi.
Sidak diawali di tiga lokasi pangkalan yang berada di kawasan Toko Utama, Balikpapan Tengah. Yakni Jalan Wijaya Kusuma, dan Bunga Rampai serta Jalan Nusa Indah. Sidak terakhir dilakukan di pangkalan jalan Ahmad Yani, Balikpapan Tengah.
Dalam sidak ini, EGM Patra Niaga didampingi tim Disdag Balikpapan dan Bagian Perekonomian Kota Balikpapan serta Hiswana Migas Balikpapan.
Alexander mengatakan sidak yang dilakukan bersama tim untuk mengawal kebijakan pemerintah pusat terhadap subsidi LPG 3kg. Menurutnya subsidi diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil.
“Subsidi LPG 3 kg dalam pelaksanaan harus harus tepat sasaran. Untuk itu Pertamina dan Pemda sama-sama mengawal program pemerintah untuk agar subsidi tetap sasaran.
“Ini dilakukan berkala baik oleh sales kita, dan kalanya manager. Dan kali kita turun bersama pemda untuk lebih terkoordinir,” ujarnya.
Dalam sidak tidak ditemukan adanya pangkalan yang menjual harga LPG 3kg diluar HET. Pemda menetapkan HET LPG 3 kg Rp19 ribu.
Alexander juga memastikan setiap pangkalan memasang plang yang yang mencantumkan harga eceran tertinggi yakni 19 ribu.
“Isu itu lebih banyak terjadi di pengecer itu diluar. Pengecer itu tidak lagi ada HET. Memang yang ingin kita lihat kondisi subsidi tepat sasaran pengaruhnya di pengecer seperti apa. Apakah ini berpengaruh harganya terlalu jauh atau tidak. Ini akan kita laporkan untuk diambil kebijakan yang diperlukan apabila ada hal-hal antisipasi kedepan,” jelasnya.
Dalam sidak, tim juga mendatangi salah satu warung yang menjadi pengecer LPG 3kg.
Pemilik warung menjual LPG 3kg seharga Rp40 ribu. “Dari yang nganter itu Rp36 ribu. Saya dua hari sekali diantar 10 tabung,” ujar pemilik warung di kawasan Toko Utama yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Pertalite Tetap Disalurkan,Tapi Ada Kuotanya
Di Kalimantan, Pertamina Cabut 67 Izin Pangkalan
EGM Alexander menyebutkan bagi pangkalan yang melanggar ketentuan akan dikenakan sanksi. Bila berat akan diberhentikan.
“Angka 2024 ditertibkan 67 dihentikan pangkalannya. Itu seluruh Kalimantan ya,” sebutnya.
Pelanggaran bermacam-macam. Alexander menyebutkan ada pangkalan yang menyalurkan kepada pengecer, ada pelanggaran pada pencatatan subsidi tepat.
“Pemerintah ingin itu data tercatat sehingga bisa dimonitor secara digital. Supaya lebih presisi,” tandasnya.
Sejak 2023 lalu, Patra niaga Kalimantan telah menerapkan pendataan pembeli gas LPG 3kg melalui aplikasi Merchant APPS yakni subsidi tepat pangkalan Pertamina.
“Seluruh pembeli ada dalam sistem kita. Tadi kita cek aplikasi. Proses pencatatan seperti apa tapi data base sudah ada di kita,” ujarnya.
Semua pangkalan wajib memiliki ini. Dan masing-masing pangkalan sudah mengenal pembelinya dan mengetahui data pembeli melalui merchant Apps.
Di Kalimantan, Pertamina memiliki mitra pangkalan LPG 3 kg sebanyak 15 ribu. Sedangkan di Balikpapan berjumlah sekitar 700 pangkalan.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Sapa Konsumen di SPBU
4 Pangkalan Jual LPG 3kg Sesuai HET
Sales Branch Manager Gas VI Kaltimra Ahad Jabbar Syaifullah menambahkan sidak juga untuk memastikan ketersedian stok LPG 3kg di pangkalan.
“4 pangkalan yang kita survei itu rata-rata stok habis. Kita kirim hari ini ada refil untuk kita distribusikan ke masyarakat,” kata Ahad.
Namun pangkalan juga memiliki tabung bright gas sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya jika tabung 3kg kosong.
“Secara keseluruhan tabung 3 kg secara umum aman dan insyaallah dalam kondisi stabil,” ucapnya.
Dalam sidak juga ada permintaan dari pangkalan LPG 3kg agar ditambah namun barang tersebut merupakan LPG subsidi yang memiliki kuota. Pengantaran gas ke pangkalan dalam sepekan durasi berbeda-beda. Yakni sepekan ada 2-3 kali. “Jadi mendistribusikan barang subsidi gas 3 kg itu Pertamina MOR sudah sesuai kuota yang ditentukan pemerintah,” jelasnya.
Ketika kuota gas LPG 3kg tidak terpenuhi, Pertamina Patra niaga melakukan substitusi produk bright gas 5,5 kg atau 12 kg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: