Baznas Bangun 14 Rumah Tak Layak Huni Milik Warga di Siak Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak, Riau, membangun rumah layak huni di setiap kecamatan. Total 14 rumah yang dibangun Baznas Siak tahun ini. 

"Peresmian secara simbolis akan dilakukan Bupati Siak Alfedri pada bulan ini di Kecamatan Lubuk Dalam," kata Ketua Baznas, H Samparis Bin Tatan kepada wartaekonomi.co.id, Senin (9/9).

Samparis mengatakan, pembangunan rumah layak huni dilakukan pada awal Juli lalu. Biaya per unitnya sebesar Rp78 juta dengan tipe rumah 39. Total anggarannya Rp1 miliar lebih. 

"Kenapa Juli, karena di situ baru ada duitnya. Dasar tipe rumah yang dibangun sebetulnya 36. Tapi karena ditambah dapur dan WC jadi tipe 39. Setiap program pembangunan atau rehab dari Baznas Siak, akan dikerjakan pada awal Juli," katanya. 

Baca Juga: 92 UPZ Terbaik Sukses Raih Penghargaan dari Baznas

Tidak hanya rumah yang dibangun Baznas Siak, tahun ini Kabupaten Siak juga kecipratan bantuan rumah layak huni dari Baznas Riau sebanyak 4 unit, dan 4 unit bantuan rehab. Lalu ada 1 unit lagi bantuan rumah dari UPZ Polres Siak yang dibangun di Kecamatan Mempura. 

"Rumah bantuan Baznas Riau ini dibangun 2 unit di Kecamatan Siak, serta masing-masing 1 unit di Sungai Apit dan Mempura. Biayanya Rp70 juta per unit. Sementara bantuan rehab, 1 unit di Mempura dan 3 unit di Kecamatan Siak. Biayanya Rp25 juta per unit, atau sama dengan biaya bantuan rehab Baznas Siak," ujarnya.

Samparis mengaku, tiga tahun terakhir baru kali ini Baznas Riau memberikan bantuan rumah layak huni ke Siak. Sebelumnya tidak pernah ada. 

Baca Juga: BAZNAS Tingkatkan Literasi Zakat Melalui Media Visit di Kabupaten Bandung

"Kita tidak tahu kenapa baru sekarang ada bantuan Baznas Riau. Mungkin dulu tak ada uangnya, sekarang uangnya sudah banyak," ujarnya.

Samparis juga memastikan tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait pembangunan rumah layak huni atau rehab di Siak.

"Setiap kecamatan kita ada UPZ. Jadi mereka lah yang memberikan data ke kita siapa yang paling layak mendapatkan bantuan. Saya pastikan tidak ada intervensi dari mana pun, termasuk pimpinan daerah," kata Samparis. 

"Apalagi Pak Bupati, saya pastikan tak mau intervensi soal bantuan Baznas Siak. Pak Bupati dan wakil enak orangnya. Sebab mereka tahu aturan Baznas yang utama harus dilakukan survei sebelum memberikan bantuan. Kalau daerah lain, kebanyakan pemerintah daerah yang mengatur. Di kita, penuh Baznas yang tanggung jawab," pungkasnya.