Respati Ardi Janji Lanjutkan Program Gibran, Fokus Jadikan Solo Pusat Ekonomi Jawa

Calon Wali Kota Solo, Respati Ardi, berkomitmen untuk melanjutkan program-program unggulan yang telah dirintis oleh Gibran Rakabuming Raka. Dia menegaskan tekadnya untuk meneruskan perkembangan Solo sebagai episentrum ekonomi di Pulau Jawa.

Respati mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Gibran dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana menjadikan Solo sebagai kota yang lebih maju.

Baca Juga: Kaesang Dibuat Takjub oleh Kota Madiun: 361 Penghargaan, Menara Eiffel hingga Ka'bah

"Predikat Solo sebagai episentrum ekonomi di Jawa menjadi kebanggaan bagi kita semua. Tugas saya melanjutkan perkembangan dan progress yang berkelanjutan dari apa yang telah Mas Gibran bangun di Solo," ujar Respati, Rabu (02/10/2024).

Respati mengakui bahwa kesuksesan Gibran dalam memimpin Solo menjadi tantangan tersendiri baginya.

"Kita harus akui yang paling sulit adalah tugas menjaga dan melanjutkan. Saya berharap bisa terus meningkatkan citra Solo sebagai kota yang humanis dan berkemajuan layaknya yang dilakukan Mas Gibran sebelumnya," tambahnya.

Respati berencana untuk menggandeng berbagai pihak untuk memajukan Solo. Ia akan manfaatkan seluruh pengalamannya untuk memastikan kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

"Visi misi dari kita nanti akan dielaborasikan sejalan dengan program-program yang sudah ada sebelumnya. Jadi, nanti kita formulasikan untuk menjadikan Solo lebih baik lagi," ungkap Respati.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai elemen, termasuk masyarakat Solo, untuk terus membangun kota ini. Respati juga mengajak generasi muda Solo untuk berperan aktif dalam pembangunan kota.

"Saya juga mengajak anak muda mudi Solo untuk berperan aktif bersama saya dalam membangun Kota Solo," ujarnya.

Baca Juga: Ade Armando Jijik dengan Rencana Membatalkan Pelantikan Gibran Sebagai Wapres

Pasangan Respati Ardi dan Astrid Widayani diusung oleh 11 partai politik, termasuk Partai Gerindra, PSI, PKS, Golkar, dan PAN, serta lima partai nonparlemen seperti Nasdem, PPP, dan Demokrat.