OVOP Go Global Berhasil Ubah Budaya Bisnis IKM dalam Membaca Tren Pasar dan Peluang Bisnis
Program One Village One Product (OVOP) Go Global merupakan tahap pembinaan lanjutan dalam Program OVOP Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bagi industri kecil dan menengah (IKM).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita, menyampaikan, kegiatan pendampingan dan workshop Program IKM OVOP Go Global telah berhasil mengubah budaya bisnis yang selama ini dijalankan oleh IKM, terutama dalam kemampuan pelaku IKM membaca tren pasar dan peluang bisnis.
Baca Juga: OVOP Go Global, Pengembangan IKM Agar Bisa Bisa Berdaya Saing Kancah Internasional
“Bahkan beberapa dari mereka membuka lini bisnis baru untuk menangkap ceruk pasar potensial yang mereka yakini sangat berpotensi. Lini produk baru tersebut telah diperkenalkan ke pasar dan mendapat sambutan yang cukup baik oleh konsumen, baik konsumen loyal dari brand aslinya, maupun konsumen baru dari kelompok target yang disasar,” ungkap Reni.
Sebagai contoh, IKM Batik Lasem Pusaka Beruang yang telah mengeluarkan merek baru khusus untuk batik premium dan penggunaan zat warna alam. Ada pula IKM Anyaman Mawar Art mengeluarkan merek baru dengan desain yang lebih fresh dan ringan untuk menangkap potensi pasar dari kaum anak muda, serta IKM Risman Wijaya Keramik juga mengeluarkan merek baru dengan model produk yang berukuran lebih kecil.
Selanjutnya, dalam pendampingan market entry, sebagai aktivasi rangkaian pendampingan untuk memperluas pasar IKM, para peserta IKM OVOP Go Global ini juga diikutsertakan dalam berbagai pameran berskala internasional dan business matching. Pada tahun 2023, IKM OVOP Go Global ini difasilitasi untuk ikut serta dalam Pameran Inacraft dan Trade Expo Indonesia 2023.
“Tidak hanya menghasilkan penjualan retail, namun mereka juga menerima business contacts dari dalam negeri dan luar,” ujar Reni mengapresiasi.
Dari hasil Pameran Inacraft 2023, mereka mendapat jejaring bisnis dari Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, India, Jepang, Kanada, Korea, Malaysia, dan Rusia.
Sedangkan pada pameran TEI 2023, mereka mendapatkan business contacts dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Cili, RRT, Hungaria, Jepang, Kanada, Korea, Madagaskar, Malaysia, Perancis, Singapura, Spanyol, Tunisia, dan Turki.
Reni juga mengapresiasi hasil keikutsertaan IKM OVOP Go Global usai pelaksanaan kedua pameran tersebut. Sebagai contoh, IKM Kerupuk Kyria Rezeki dari Kepulauan Riau yang telah mendapatkan deal kerja sama dengan jaringan Hotel Four Point dan Hotel Natra Bintan di Pulau Bintan. Kryria Rezeki juga mendapatkan deal dengan trader PT. Singlong dari Singapura sebanyak dua kontainer.
Sementara itu, IKM Rendang Riry dari Payakumbuh Sumatera Barat, berhasil memperoleh pesanan rendang dari Australia sebanyak 100 kilogram. IKM Risman Wijaya Keramik dari Purwakarta mendapat potensial buyer dari Argentina.
Selain itu dalam partisipasinya pada pameran Trade Expo Indonesia, IKM Tanteri Ceramics diundang oleh KJRI Chicago untuk mengikuti pameran di Chicago Homeshow. Tanteri Ceramics juga mendapat kesepakatan dengan Coffeeshop Titik Temu dan franchise toko roti Butterman.
“Sampai dengan akhir September 2024, total omset sepuluh peserta program tersebut mencapai lebih dari Rp 21 miliar, meningkat 13,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dari total omset tersebut, 22,08% di antaranya merupakan hasil penjualan ekspor, meningkat jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 19%. Tak hanya itu, tahun ini para peserta kembali diikutsertakan dalam Pameran Trade Expo Indonesia 2024 yang telah dilaksanakan pada 9-12 Oktober 2024 yang lalu,” pungkas Reni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya