Mengintip Rencana Super Holding BUMN Indonesia, Potensi Investasi Miliaran Dolar
Kredit Foto: PT Pelindo Solusi Logistik atau (SPSL)
Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu buka suara terkait dengan rencana pembentukan super holding bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut akan mengonsolidasikan aset pemerintah melalui Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) atau Sovereign Wealth Fund (SWF).
Anggito menjelaskan, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pendanaan seperti yang telah dilakukan negara-negara lain.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Tingkatkan Peran BUMN Dukung UMKM, Siapkan Permen
“Hampir semua negara yang mengonsolidasikan keuangannya mampu me-leverage untuk mengumpulkan dana besar,” ujar Anggito, dilansir Selasa (29/10).
Dia menyebut beberapa contoh sukses, seperti Norwegia yang mengelola AUM sebesar US$1.700 miliar dari surplus minyak, China Development Bank dengan US$1.240 miliar, dan Abu Dhabi Investment Authority dengan AUM mencapai US$993 miliar. Singapura melalui Temasek Holding pun telah mengumpulkan US$332 miliar.
Anggito yakin jika rencana ini terealisasi dengan baik, pemerintah akan mendongkrak daya tarik investasi nasional dalam mata investor asing.
“Dana yang terkumpul dari super holding ini akan digunakan untuk menarik investasi asing dalam jumlah besar, bukan untuk dihabiskan,” jelasnya.
Baca Juga: BUMN Siap Dukung Transformasi Besar-Besaran Visi Prabowo, Ini Fokus Utama Erick Thohir!
Dana yang terkumpul melalui investasi asing tersebut akan dialokasikan bagi proyek-proyek strategis, memperkuat peran super holding sebagai badan solvent yang bisa menarik dana eksternal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar