APE Tembus Rp2,45 Triliun, BRI Life Siapkan Strategi Buat Capai Target

PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatat pencapaian besar di usia ke-37 dengan Annualized Premium Equivalent (APE) mencapai Rp2,45 triliun, tumbuh 0,9% secara tahunan (year-on-year). Angka tersebut menjadikan BRI Life menduduki peringkat kedua di industri, dengan lebih dari 18,5 juta polis aktif. 

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menegaskan, keberhasilan ini sejalan dengan empat strategi utama perusahaan. "Langkah strategis kami meliputi inovasi produk yang kompetitif di pasar, peran digital yang harus selalu inovatif, peningkatan kinerja karyawan melalui employee engagement, dan implementasi kebijakan dari stakeholder," jelas Aris dalam sambutannya dalam acara perayaan ulang tahun BRI Life. 

Baca Juga: BRI Life Kantongi Lampu Hijau OJK Buat Spin Off UUS

Aris optimis bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi terus meningkat. “Kami akan mengoptimalkan pelayanan terhadap nasabah melalui kolaborasi dengan induk dan anak perusahaan lain di BRI Group. Sinergi ini memungkinkan nasabah mendapatkan proteksi keuangan terintegrasi, baik dalam layanan perbankan maupun asuransi,” tambah Aris.

Baca Juga: BRI Life Bayarkan Total Klaim dan Manfaat Sebesar Rp2,88 Triliun

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, yang juga merupakan Direktur Pembina BRI Life, menyatakan bahwa BRI Life kini menjadi kontributor ketiga terbesar di BRI Group setelah PNM dan Pegadaian. “Transformasi tahunan BRI Life terus ditingkatkan, baik dari sisi produk maupun teknologi, serta performa sumber daya manusia yang dinilai dari KPI,” ujar Handayani. Ia optimis bahwa BRI Life dapat mencapai peringkat pertama APE pada 2026.

Di sisi finansial, laporan keuangan BRI Life untuk Semester III 2024 menunjukkan Total Pendapatan Usaha sebesar Rp6,33 triliun dan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp5,68 triliun, dengan Rasio Solvabilitas (RBC) yang sehat di angka 562,0%. Total aset BRI Life mencapai Rp25,55 triliun, sementara pembayaran klaim dan manfaat bruto tercatat sebesar Rp3,71 triliun.