Ditekan Sentimen Negatif, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Harga minyak dunia kembali mencatat penurunan tajam pada penutupan perdagangan di Kamis (19/12). Penurunan ini didorong oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global serta pasokan minyak yang berlimpah di pasar.

Dilansir Jumat (20/12), Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,95% atau 67 sen menjadi US$69,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara Minyak Mentah Brent turun 0,69% atau 51 sen menjadi US$72,88 per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga: Bundling Minyakita Jelang Nataru, Kemendag Surati Asosiasi Sawit

Harga minyak terus berada dalam tren negatif sepanjang tahun ini menyusul belum stabilnya pasokan dan permintaan global. Penahanan peningkatan produksi tidak cukup untuk membendung koreksi harga minyak global.

Kebijakan The Federal Reserve (The Fed) turut menjadi salah satu faktor tertekannya harga minyak karena mendorong penguatan dolar dari Amerika Serikat (AS). Hal tersebut membuat minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

Adapun perlambatan ekonomi turut menjadi perhatian investor, khususnya perlambatan ekonomi dari China. Kekhawatiran tersebut muncul mengingat negara tersebut merupakan salah satu konsumen minyak terbesar dunia.

Baca Juga: Kemendag Sampaikan Hasil Pengawasan Distribusi Minyakita Jelang Natal dan Tahun Baru

Ada sedikit kelegaan bagi pasar minyak setelah laporan menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun 934.000 barel meskipun angka ini lebih kecil dari perkiraan 1,6 juta barel. Penurunan tersebut menjadi sinyal positif di tengah tekanan yang terus berlangsung.