Meski Tantangan Menghadang, Bos Astra Pede Bisnis Tetap Moncer!

PT Astra International Tbk (ASII) optimistis terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia, meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan melemahnya sentimen konsumen. Dengan dukungan neraca keuangan yang solid, Astra berada dalam posisi kuat untuk menavigasi ketidakpastian jangka pendek sekaligus terus berinvestasi dalam memperkuat bisnis inti serta menjajaki peluang baru guna mendorong pertumbuhan jangka menengah dan panjang.

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan bahwa portofolio bisnis yang terdiversifikasi menjadi salah satu faktor utama yang menjaga ketahanan kinerja perusahaan.

“Kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah,” ujarnya, Jakarta, Kamis (27/2/2025). 

Baca Juga: Meski Bisnis Mobil Babak Belur, Astra Kantongi Laba Rp34 Triliun

Sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjangnya, Astra berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp34,05 triliun sepanjang 2024, naik tipis 0,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp33,83 triliun. Laba per saham dasar dan dilusian turut meningkat menjadi Rp841 dari Rp836 pada 2023.

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) Capai 480.964 Unit pada 2024, Toyota dan Lexus Paling Laris!

Pendapatan bersih Astra melonjak 4,53 persen menjadi Rp330,92 triliun dari sebelumnya Rp316,56 triliun. Namun, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp257,36 triliun dibandingkan Rp243,25 triliun pada 2023, sehingga laba kotor yang dikantongi perseroan mencapai Rp73,55 triliun.

“Astra berkomitmen untuk terus tumbuh dan memberikan nilai bagi para pemangku kepentingan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan serta apresiasi kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan fokus mereka terhadap pelanggan,” tutup Djony.