Ketimbang Mobil Listrik Murni, Bos Jaecoo Bilang Mobil Hybrid Lebih Menarik karena Infrastruktur di Indonesia Masih Berkembang

Jaecoo J7 SHS Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) berhasil menempuh perjalanan 1.377 km dari Jakarta ke Bali hanya dengan satu tangki bahan bakar.

Tak hanya itu, mode full EV J7 SHS juga mampu mencapai jarak hingga 132 km, melebihi klaim awal yang sebelumnya diperkiraan berada di bawah 100 km.

Itu artinya teknologi plug-in hybrid (PHEV) potensial bagi mobilitas perkotaan, yang memberikan keseimbangan antara efisiensi bahan bakar dan elektrifikasi.

"Teknologi ini mengoptimalkan distribusi tenaga, memungkinkan transisi yang mulus antara mode EV dan plug-in hybrid. Jangkauan luar biasa dan harga yang kompetitif menjadikannya alternatif menarik dibandingkan kendaraan listrik murni, terutama di negara seperti Indonesia yang infrastrukturnya masih berkembang," kata Country Director JAECOO Indonesia Max Zhou.

J7 SHS pada dasarnya merupakan mobil plug-in hybrid (PHEV), namun Jaecoo lebih memilih untuk tidak menggunakan nomenklatur PHEV dan menggantinya dengan penyebutan SHS, yang merupakan singkatan dari Super Hybrid System.

J7 SHS mengusung mesin 4-silinder turbo berkapasitas 1.500 cc didukung baterai berkapasitas 18,3 kWh. Dengan sistem plug-in hybrid, mobil mampu menghasilkan 301 Tk dan torsi 525 Nm.

Berbekal teknologi baterai canggih, J7 SHS diklaim dapat menempuh jarak hingga 13,27 km hanya dengan satu kali pengisian daya. Efisiensi energinya sangat tinggi, terutama dalam kondisi State of Charge (SOC).