Trump Ngotot Ingin Akuisisi TikTok, Sebut Punya 'Tempat Khusus'

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan keseriusannya dalam berupaya untuk mengakuisisi Tiktok dari Bytedance China.

Trump baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya siap untuk memperpanjang batas waktu akuisisi aplikasi media sosial tersebut jika tidak ada kesepakatan yang tercapai hingga 19 Juni 2025.

Baca Juga: 100 Hari Pertama Memimpin, Trump jadi Presiden Terburuk dalam 70 Tahun Terakhir

“Saya akan melakukannya (perpanjangan deadline). Saya ingin hal tersebut segera diselesaikan,” ujar Trump, dilansir dari Reuters, Senin (5/5).

Ia juga mengaku punya sweet spot atau tempat khusus untuk TikTok. Hal ini menyusul bantuan aplikasi tersebut dalam menarik suara pemilih muda dalam Pemilu Amerika Serikat 2024.

“TikTok itu sangat menarik, dan akan kami lindungi,” tegasnya.

Trump sebelumnya telah dua kali memberikan kelonggaran terhadap larangan operasional dari TikTok. Namun, Pejabat Amerika Serikat mulai mempertanyakan keabsahan hukum langkah tersebut, dan menilai bahwa kesepakatan akuisisi yang sempat dibahas tidak akan memenuhi ketentuan hukum yang berlaku di AS.

Adapun sebelumnya, telah ada rencana untuk memisahkan operasi dari aplikasi media sosial tersebut menjadi perusahaan baru berbasis di Amerika Serikat. Namun, proses tersebut tertunda menyusul penolakan dari China.

Baca Juga: Penguatan Kompetensi Lokal dalam TikTok Marketing, Dorong Akselerasi Ekonomi Kreatif Indonesia

Saat ini, laporan menyebut bahwa kelanjutan kesepakatan kemungkinan besar akan bergantung pada penyelesaian sengketa tarif antara Washington dan Beijing.