Manulife Syariah Tancap Gas Lewat Digitalisasi dan Proteksi Generasi Muda

 PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah membukukan kinerja keuangan solid di tengah rendahnya inklusi keuangan syariah di Indonesia. Per April 2025, total aset perusahaan mencapai Rp1,54 triliun. Risk-Based Capital (RBC) Dana Perusahaan tercatat sebesar 7.063%, sementara RBC Dana Tabarru’ mencapai 1.588%.

Surplus underwriting Manulife Syariah tetap positif sejak 2021 dan mencapai Rp33,6 miliar pada tahun ini. Laporan tahunan 2024 mencatat total klaim lini bisnis syariah mencapai Rp225 miliar, tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Resmi Jadi Ketua Dewan Pengawas Syariah Manulife Indonesia, Efektif 1 Mei 2025

Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia Fauzi Arfan menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi.

“Dalam menghadapi dinamika ekonomi seperti inflasi medis dan ketidakpastian global, Manulife Syariah Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi melalui teknologi, peningkatan literasi keuangan, dan produk-produk yang adaptif, salah satunya melalui Manulife Perlindungan Syariah (FLEXI),” ujar Fauzi dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

Produk FLEXI dikembangkan sebagai asuransi jiwa berbasis prinsip syariah yang memberikan keleluasaan penuh bagi nasabah dalam menyesuaikan perlindungan dengan kebutuhan, gaya hidup, dan tahapan kehidupan mereka.

Baca Juga: Melonjak 50 Persen, Manulife Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp1,5 Triliun Sepanjang 2024

Manulife Syariah juga mengedepankan transformasi digital sebagai pilar utama dalam memperluas akses terhadap layanan asuransi syariah. Strategi ini diambil seiring potensi besar populasi Muslim dan meningkatnya kesadaran finansial generasi muda terhadap asuransi syariah.

Sebagai entitas yang telah resmi berdiri mandiri sejak Desember 2024, Manulife Syariah memperkuat komitmen terhadap tata kelola syariah dengan menunjuk K.H. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak 1 Mei 2025.