Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank BPD Bali Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Semester I 2025

        Bank BPD Bali Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Semester I 2025 Kredit Foto: Pixabay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali atau Bank BPD Bali mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025.

        Bank BPD Bali berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp642,28 miliar pada Juni 2025, tumbuh 17,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

        Baca Juga: Danantara Gaet Bank Jepang (JBIC) untuk Biaya Ekonomi Hijau

        Salah satu faktor pendorong kenaikan laba tersebut selama enam bulan pertama 2025 adalah fungsi intermediasi bank yang moncer.

        Dari sisi kredit, Bank kebanggaan masyarakat Bali itu berhasil berhasil merealisasikan pinjaman Rp24,14 triliun atau tumbuh 9,73 persen (yoy) dari Rp22,00 triliun.

        Penyaluran kredit tersebut juga terjaga kualitasnya yang tercemin dari rasio non-performing loan (NPL) gross di level 0,90 persen. Sedangkan NPL net di level 0,01 persen. Rasio NPL ini jauh dari ambang batas yang ditentukan regulator, yakni 5 persen.

        Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp33,74 triliun, meningkat 6,58 persen (yoy) dari angka di semester I 2024 yang sebesar Rp31,66 triliun.

        Pertumbuhan DPK tersebut turut mendorong rasio current account saving account (CASA) atau dana murah bank terhadap total DPK yang kini mencapai 65,68 persen atau Rp22,16 triliun, naik tipis 0,63 persen (yoy) dari 2024.

        Sejumlah pos penghasilan juga meningkat. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp1,24 triliun, tumbuh 7,37 persen (yoy) dari Rp1,15 triliun.

        Dari sisi efisiensi, beban operasional berhasil dipangkas menjadi Rp485,62 miliar, 11,33 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp547,70 miliar .

        Bank yang kali pertama berdiri pada 1962 ini juga menunjukkan semakin efisiensi dalam menjalankan bisnisnya. Terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat turun dari level 65,95 persen di Juni 2024 menjadi 61,38 persen pada Juni 2025. 

        Rasio keuangan lainnya, return of asset (ROA) dan return of equity (ROE) yang mencerminkan rentabilitas, masing-masing berada di level 3,89 persen dan 28,09 persen.

        Total aset bank yang dinahkodai I Nyoman Sudharma selaku direktur utama ini mencapai Rp40,41 triliun, tumbuh 8,85 persen dari tahun sebelumnya di angka Rp37,12 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: