10.000 Ton Lebih, Industri Baja Lokal Sukses Tembus Market Amerika Serikat

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bawa kabar gembira, industri baja nasional kembali mencetak prestasi dalam kancah global. PT Tata Metal Lestari baru-baru ini sukses mengirimkan 10.000 ton baja lapis senilai US$12,6 juta ke Amerika Serikat (AS).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa ekspor baja lapis ini merupakan bukti bahwa industri lokal bisa memproduksi baja lapis dengan kualitas global.

Baca Juga: Menperin: AS Bergantung ke Produk Baja Indonesia

“Amerika tetap membutuhkan baja lapis dan kita mampu menyediakannya dengan kualitas tinggi. Ini menjadi celah yang berhasil dimanfaatkan oleh industri nasional,” kata Menperin, dilansir Sabtu (19/7).

Menurut Agus, keberhasilan ini mencerminkan ketangguhan industri manufaktur nasional dalam menghadapi tantangan proteksionisme global. Ia menyampaikan apresiasi kepada PT Tata Metal Lestari.

“Saya bangga. Produk baja lapis kita tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menunjukkan daya saing industri baja Indonesia yang terus meningkat,” tegasnya.

PT Tata Metal Lestari menargetkan total ekspor tahun ini mencapai 69.000 ton. Angka tersebut meningkat 133% dibandingkan realisasi ekspor tahun 2024.

Menperin juga menyoroti pentingnya sinergi antara pelaku industri hilir dan produsen bahan baku hulu, khususnya dalam ekosistem industri baja. Menurutnya, sinergi tersebut mencerminkan kekuatan ekosistem industri baja nasional yang solid.

Ia menekankan bahwa penguatan ekonomi nasional memerlukan industri yang mampu menciptakan nilai tambah, memperkuat jejaring hulu-hilir, serta terus berinovasi menghasilkan produk ramah lingkungan dan berstandar global.

Baca Juga: Hadapi Persaingan Usaha, Krakatau Steel (KRAS) Perkuat Sinergi Guna Menjadi Pemimpin Industri Baja

“Dengan strategi tersebut, saya yakin produk baja lokal akan semakin kompetitif dan diterima luas di pasar internasional,” tutur Menperin Agus.