Kementerian Ekraf Siap Jadi Mitra Strategis Komunitas Kreatif Daerah

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya menyatakan Kementerian Ekraf siap menjadi mitra strategis bagi komunitas kreatif di berbagai daerah.

Hal tersebut disampaikan Menter Ekraf saat menghadiri pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Mataram, NTB, pada Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: eYAA Pilih 100 Pemuda ASEAN untuk Kembangkan Proyek Komunitas di Enam Negara

Menteri Ekraf mengatakan kegiatan olahraga berbasis komunitas seperti FORNAS mampu bersinergi dengan subsektor ekonomi kreatif, termasuk seni pertunjukan, fesyen, kuliner, hingga produksi konten.

“Kolaborasi dengan masyarakat adalah kunci untuk membesarkan ekosistem kreatif nasional secara berkelanjutan,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (28/7).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga turut menghadiri acara tersebut, menyatakan bahwa FORNAS tidak hanya berdampak di bidang olahraga, tetapi juga membawa manfaat besar bagi sektor ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata.

“Mudah-mudahan tidak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi. Kehadiran Menteri Ekonomi Kreatif menjadi penegasan pentingnya peran gelaran olaharaga ini dalam ekosistem ekonomi nasional,” ujar Menko Infrastruktur dan Pembangunan dalam sambutannya di Kantor Gubernur NTB.

Ajang dua tahunan ini diselenggarakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) sebagai upaya mendorong olahraga berbasis komunitas menjadi gaya hidup aktif, sehat, dan inklusif.

Pembukaan ditandai dengan parade defile kontingen dari seluruh provinsi, diiringi penampilan video mapping pada fasad gedung Kantor Gubernur NTB yang menampilkan visualisasi budaya daerah dan tema FORNAS VIII. Panggung dengan tata cahaya, layar raksasa, dan sistem suara yang megah turut membangun atmosfer seremoni.

FORNAS VIII 2025 diikuti oleh 38 kontingen provinsi dengan total lebih dari 18.000 peserta. Tercatat 12.378 kegiatan pertandingan, melibatkan 3.878 perangkat pertandingan dan official, 74 Inorga dengan 847 nomor pertandingan, serta 13 Inorga eksibisi.

Event ini diproyeksikan menghasilkan perputaran ekonomi lebih dari Rp800 miliar yang berasal dari sektor perhotelan, transportasi, logistik, kuliner lokal, serta UMKM. Tak hanya itu, dampak lanjutan kegiatan ini juga diperkirakan menciptakan lebih dari 9.500 lapangan kerja sementara, baik di sektor formal maupun informal.