Investor Muda Jadi Target Utama OJK dan BEI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan pentingnya literasi keuangan untuk memperkuat pasar modal yang sehat dan inklusif, terutama di kalangan generasi muda. Pernyataan ini disampaikan dalam pembukaan Sinarmas Sekuritas Trading Competition 2025 bertajuk SimsVersary Investor League di Main Hall BEI, Jumat (1/8/2025).

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Efek OJK, Ridiani Kurnia, menyebut kompetisi ini menjadi sarana edukatif untuk memperluas pemahaman jurnalis terhadap investasi, serta mendorong munculnya investor baru dari kalangan media.

“Kompetisi ini strategis untuk memperkuat peran jurnalis sebagai jembatan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Aturan FCA Dikeluhkan Investor, BEI Tegaskan Tak Akan Revisi dalam Waktu Dekat

Ridiani juga menyampaikan kinerja pasar modal hingga 28 Juli 2025. IHSG tumbuh 7,5% secara tahunan ke level 7.614, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp13.000 triliun atau naik sekitar 10% sejak awal tahun. Indeks obligasi ICBI naik 6,7% ke level 419,11. Volume transaksi harian mencapai 21 miliar saham, dengan frekuensi 1,26 juta transaksi per hari.

Hingga akhir Juni 2025, jumlah investor pasar modal telah menembus 17,4 juta, di mana lebih dari 79% berusia di bawah 40 tahun. Namun, Ridiani mencatat tingkat literasi pasar modal masih rendah, yakni 17,78%, dengan inklusi keuangan hanya 1,34% menurut survei OJK.

Baca Juga: BEI Bantah Beri Perlakuan Istimewa ke Emiten Konglomerat

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menilai kompetisi ini sejalan dengan upaya BEI meningkatkan partisipasi generasi muda melalui pendekatan edukatif dan digital. Saat ini, 54% investor berusia di bawah 30 tahun, dan 20% di antaranya merupakan pelajar atau mahasiswa.

BEI juga aktif menyelenggarakan ribuan kegiatan edukasi dan mendorong penggunaan aplikasi IDX Mobile, yang kini digunakan oleh 315 ribu pengguna. BEI menargetkan 450 ribu pengguna hingga akhir 2025.