Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demo Mengguncang, Antrean IPO Masih Ramai! Ini Rinciannya

        Demo Mengguncang, Antrean IPO Masih Ramai! Ini Rinciannya Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih berjalan meskipun situasi politik dalam negeri tengah diguncang aksi demonstrasi besar sejak akhir Agustus 2025. Hingga 29 Agustus, terdapat tujuh perusahaan yang masuk pipeline pencatatan saham.

        Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan dari jumlah tersebut empat perusahaan berasal dari kategori aset menengah, yakni dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Tiga lainnya berasal dari kategori aset besar dengan aset di atas Rp250 miliar.

        “Perubahan data dari empat menjadi tiga perusahaan skala besar merupakan hasil pemutakhiran informasi. Ada perusahaan yang melakukan pembaruan data dan akan filing kembali,” ujar Nyoman dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

        Baca Juga: Empat Lighthouse IPO Terealisasi, BEI Masih Rahasiakan Target Tahun Depan

        Berdasarkan klasifikasi sektor, pipeline IPO terdiri atas satu perusahaan sektor basic materials, satu dari consumer non-cyclicals, satu dari finansial, dua dari industri, satu dari teknologi, serta satu dari transportasi dan logistik.

        Sejak awal 2025 hingga akhir Agustus, sudah ada 22 perusahaan yang resmi melantai di BEI dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp10,39 triliun.

        Baca Juga: Nilai IPO di Indonesia Capai US$428 Juta dari 14 Emiten di Semester I-2025

        Selain IPO, BEI juga mencatat perkembangan pada instrumen obligasi. Hingga akhir Agustus, terdapat 122 emisi dari 65 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan total dana Rp138,7 triliun. Saat ini, pipeline mencatat 17 emisi dari 14 penerbit, dengan dominasi delapan perusahaan sektor finansial, tiga dari energi, serta masing-masing satu dari sektor basic materials, infrastruktur, dan properti.

        Untuk aksi korporasi lain, yakni rights issue, BEI menyebut sudah ada 10 perusahaan yang menerbitkan dengan nilai total Rp16,63 triliun sepanjang 2025. Sementara itu, pipeline rights issue masih berisi empat perusahaan, terdiri dari dua perusahaan basic materials, satu dari sektor kesehatan, dan satu dari transportasi dan logistik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: