Angkutan Gratis Ringankan Beban Transportasi Orang Tua Pelajar?

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyoroti biaya transportasi harian untuk mengantar dan menjemput anak sekolah menjadi salah satu beban tambahan bagi orang tua. Untuk meringankan beban pengeluaran tersebut, pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan program angkutan sekolah gratis pada 2025–2026.

Adanya program ini menyasar pelajar SMP, dengan tujuan mengurangi biaya pendidikan yang timbul dari sektor transportasi. Dengan layanan ini juga diharapkan meningkatkan keamanan perjalanan siswa serta memberi akses yang lebih setara bagi pelajar dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menekankan bahwa program angkutan sekolah gratis tidak hanya berperan dalam mendukung akses pendidikan, tetapi juga meringankan aspek ekonomi keluarga. 

“Penyediaan angkutan sekolah gratis memiliki beberapa tujuan, pertama, mengurangi beban orang tua. Dengan adanya layanan ini, mereka tidak lagi perlu mengeluarkan uang harian untuk mengantar dan menjemput anak,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Transportasi Publik Jakarta Modern, Kenapa Daerah Masih Tertinggal?

Diketahui bahwa program angkutan sekolah gratis sudah diuji coba pada 14 Juli–30 Agustus 2025 di tiga rute. Per 1 September, Dinas Perhubungan menambah layanan menjadi sembilan rute dengan 52 armada. 

Untuk membiayai operasional, pemerintah daerah mengalokasikan Rp710 juta hingga akhir 2025 dengan subsidi Rp135.000 per kendaraan per hari.

Pelayanan berlangsung pada pukul 06.00–07.00 dan 13.30–14.30 dengan headway 10 menit. Rencananya, Kabupaten Magelang sendiri akan menambah 29 rute angkutan sekolah gratis dalam empat tahun ke depan. Demi menjamin keberlangsungan program, pemerintah bahkan menyiapkan Peraturan Bupati dan Surat Keputusan terkait rute serta trayek yang dilayani.