Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB Sebut Giant Sea Wall Langkah Konkret Indonesia Hadapi Perubahan Iklim

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa Indonesia sudah merasakan langsung dampak nyata perubahan iklim. 

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kami bersaksi di hadapan Anda bahwa kami sudah mengalami konsekuensi langsung dari perubahan iklim, khususnya ancaman kenaikan permukaan laut,” ujar Presiden Prabowo saat menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2025).

Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Prabowo Kenang Pahitnya Penjajahan: Indonesia Tahu Rasanya Saat Keadilan Dirampas

Prabowo mengungkapkan bahwa permukaan laut di pesisir utara ibu kota terus meningkat sekitar lima sentimeter setiap tahunnya sehingga memaksan Indonesia mengambil langkah konkret denga membangun tanggul laut atau Giant Sea Wall. 

“Permukaan laut di pesisir utara ibu kota kami meningkat lima sentimeter setiap tahun. Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan dalam 20 tahun? Untuk itu, kami dipaksa untuk membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480km," ujarnya. 

Prabowo menambahkan bahwa pembangunan tanggul tersebut mungkin membutuhkan waktu hingga 20 tahun untuk diselesaikan, tetapi harus tetap dilaksanakan dengan segera. 

“Mungkin akan memakan waktu 20 tahun, tetapi kami tidak punya pilihan lain. Kami harus memulai sekarang. Karena itu kami memilih menghadapi perubahan iklim, bukan dengan slogan, melainkan dengan langkah-langkah nyata dan segera,” pungkasnya