Dukung UMKM Papua, Askrindo dan Bank Papua Jalin Kerja Sama KUR
Kredit Foto: Istimewa
UMKM Papua terus berkembang memanfaatkan berbagai komoditas andalan seperti sagu, kopi, dan kakao. Sagu yang melimpah, kopi dengan cita rasa khas dari wilayah pegunungan, dan kakao dengan biji besar adalah produk bahan yang potensial.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, UMKM didorong masuk ke pasar digital. Selain itu, sejauh ini, pemerintah telah melakukan penguatan UMKM agar lebih adaptif dan tahan lama lewat berbagai program, salah satunya kerja sama dengan industri keuangan dan asuransi demi akses pembiayaan yang lebih mudah.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekosistem KUR di wilayah timur Indonesia, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bersama Bank Papua resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Asuransi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto, dan Direktur Bisnis Bank Papua, Sadar Sebayang, pada Kamis, 9 Oktober 2025 di Graha Askrindo, Jakarta.
Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2025 serta Permenko Nomor 13 Tahun 2024, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam penguatan ekosistem KUR, khususnya di wilayah timur Indonesia, termasuk Papua.
Baca Juga: Askrindo Dorong UMKM Kalbar Naik Kelas Lewat Asuransi Mikro Usahaku
“Melalui kolaborasi ini, Askrindo dan Bank Papua berkomitmen untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Papua, memperkuat daya saing sektor produktif daerah, serta mendorong pemerataan ekonomi nasional,” ujar Budhi.
Dalam rangka penguatan akses permodalan bagi pelaku usaha UMKM di Papua yang didorong oleh sektor ekonomi kreatif, budaya, dan pariwisata, pemerintah daerah kini lebih aktif dalam pendataan, legalisasi (izin usaha), serta akses pembiayaan mikro, yang semuanya adalah fondasi penting untuk literasi dan inklusi UMKM.
Sejalan dengan hal tersebut, perlunya pelindungan yang kredibel dengan melihat hasil Laporan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025 yang menunjukkan peningkatan indeks inklusi yang naik menjadi 28,50% dari 12,12%, namun belum mencapai angka 50%.
“Dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan dapat semakin memperkuat peran Askrindo sebagai perusahaan asuransi yang turut mendorong literasi dan inklusi keuangan serta pembangunan ekonomi berkelanjutan di seluruh Indonesia, terutama di kawasan timur Indonesia,” tutup Budhi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat