Kuartal III 2025, Enseval (EPMT) Bukukan Penjualan Rp24,43 Triliun

PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) menunjukkan performa solid hingga akhir kuartal ketiga tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2025, perusahaan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp24,43 triliun, tumbuh 5,37% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp23,19 triliun.

Kenaikan penjualan turut diikuti dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 5,07% menjadi Rp21,98 triliun, dari sebelumnya Rp20,92 triliun pada 2024. Meski begitu, laba bruto EPMT masih tumbuh lebih cepat, naik 8,13% menjadi Rp2,45 triliun, dibandingkan Rp2,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, beban usaha meningkat 8,42% menjadi Rp1,67 triliun, yang terdiri atas beban penjualan sebesar Rp1,47 triliun dan beban umum dan administrasi Rp197,53 miliar. Meski beban operasional naik, EPMT tetap berhasil mencatatkan laba usaha Rp788,48 miliar, naik 7,52% dibandingkan Rp733,34 miliar di triwulan ketiga 2024.

Baca Juga: Penjualan Toyota secara Global Naik, Tapi Secara Domestik Turun Usai Recall Model Prius Hybrid

Dari sisi laba sebelum pajak penghasilan, perusahaan membukukan Rp778,62 miliar, naik 3,08% secara tahunan. Rinciannya, pendapatan keuangan sebesar Rp8,18 miliar, beban keuangan Rp16,72 miliar, beban pajak final Rp2,72 miliar, bagian laba neto entitas asosiasi Rp5,57 miliar, pendapatan operasi lainnya Rp28,69 miliar, serta beban operasi lainnya Rp32,87 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan sebesar Rp175,20 miliar, naik tipis dari Rp169,97 miliar, EPMT akhirnya mencatatkan laba periode berjalan Rp603,42 miliar, meningkat 3,08% dibandingkan Rp585,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Penjualan Antam (ANTM) Tembus Rp72,02 Triliun, Laba Melejit 197%

Dari sisi neraca, total aset EPMT naik 6,44% menjadi Rp12,23 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp11,49 triliun. Sementara total liabilitas naik 15,90% menjadi Rp4,53 triliun, dan total ekuitas juga bertumbuh 1,56% menjadi Rp7,70 triliun.