Bisnis Hotel Wajib Tahu, Ini Tiga Destinasi Utama Wisatawan Indonesia di 2026

Tiga negara muncul sebagai destinasi yang paling banyak ingin dikunjungi warga Indonesia pada 2026, berdasarkan paparan dalam acara The Launch of SiteMinder’s Changing Traveller Report 2026. Data ini dinilai penting bagi pelaku bisnis hospitality untuk memetakan strategi layanan, pemasaran, dan penyesuaian produk terhadap minat wisatawan.

Regional Sales Manager Indonesia, Fifin Prapmasari, menjelaskan bahwa Jepang menjadi negara tujuan utama, dipilih oleh 45% responden, posisi kedua ditempati Singapura dengan 28%, diikuti Korea Selatan sebesar 25%.

“45% paling tinggi loh Jepang, kemudian yang terdekat ya, 28% itu di Singapura dan seterusnya. Yang Korea Selatan ya, yang suka nonton drakor mungkin atau K-pop,” ujar Fifin dikutip Kamis (20/11/2025). 

Baca Juga: Pariwisata Nasional Diyakini Semakin Kuat Ditopang Nataru

Data pendukung dalam laporan memperlihatkan deretan 10 negara favorit warga Indonesia pada 2026. Setelah tiga negara teratas, Malaysia berada di posisi berikutnya dengan 19%, disusul Arab Saudi dan Australia masing-masing 18%. Tiongkok tercatat mencapai 17%, sedangkan Thailand dan Amerika Serikat berbagi porsi 12%. Selandia Baru berada di posisi terakhir dengan 11%.

Laporan tersebut juga menguraikan kota-kota yang paling diminati di antara negara tujuan utama. Dari Jepang, Tokyo menjadi kota yang paling diinginkan, dipilih oleh 40% responden. Osaka, Singapura, Seoul, dan Kyoto melengkapi daftar lima kota teratas.

Baca Juga: Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Indonesia Turun, Bali dan Jakarta Paling 'Mendingan'

Untuk perjalanan domestik, pulau Jawa tetap menjadi destinasi favorit dengan 69%, disusul Sumatera 27% serta Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara sebesar 26%.

Fifin menyebut bahwa tren ini relevan untuk memahami pergerakan wisatawan lintas negara. Menurutnya, Indonesia juga menjadi pasar penting bagi negara-negara teratas seperti Australia dan Singapura, yang turut tercantum sebagai asal tamu terbesar bagi hotel di kawasan.

Data tersebut memperlihatkan arah pergerakan wisatawan Indonesia pada 2026, sekaligus menjadi catatan bagi pelaku industri perhotelan untuk menyesuaikan strategi layanan, preferensi budaya, hingga potensi kolaborasi antarnegara tujuan wisata.