Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Loncat 134%, Saham INET Kena Suspensi BEI

        Loncat 134%, Saham INET Kena Suspensi BEI Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) serta Waran Seri I INET-W mulai 25 November 2025. Langkah ini ditempuh sebagai upaya cooling down setelah harga saham INET melonjak signifikan dalam waktu singkat.

        "Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) dan Waran Seri I PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET-W) pada tanggal 25 November 2025," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono. 

        Baca Juga: Asing Net Buy Rp3,15 Triliun Kala IHSG Cetak Rekor, 10 Saham Ini Diborong

        Saham INET memang tengah menanjak tajam. Pada perdagangan Senin (24/11), harga saham emiten tersebut ditutup menguat 25% ke level Rp675. Dalam sepekan, INET sudah menanjak 32,35%, dan bahkan melesat 134,38% selama satu bulan terakhir. 

        "Penghentian sementara perdagangan Saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sedangkan penghentian sementara perdagangan Waran Seri I PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET-W) dilakukan di Seluruh Pasar, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya," ujar Yulianto. 

        Ia pun mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk terus mencermati keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan agar keputusan investasi tetap didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: