Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinkes Ajak Masyarakat Aktif Berantas Sarang Nyamuk

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Bogor - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mengajak masyarakat untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) dengan mengefektifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu sekali.

        "PSN efektif untuk memberantas jentik nyamuk, berbeda dengan 'fogging' hanya untuk daerah yang endemik temuan kasus DBD, tidak membunuh jentik tapi hanya nyamuk dewasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, Rabu (17/2/2016).

        Dijelaskannya, PSN hendaknya rutin dilakukan minimal seminggu sekali di setiap rumah oleh pemiliknya.

        Caranya adalah dengan 3M plus yakni menutup tempat penampungan air, menguras dan menyikat bank mandi, mengubur barang bekas seperti kaleng bekas, botol minuman, ban bekas maupun sampah yang memungkinkan air tergenang.

        "Gunakan bubuk larvasida seperti abate ke dalam tempat penampungan air yang sulit dikuras seperti drum, toren, bak atau kolam yang tidak beralaskan tanah dengan dosis satu sendok makan untuk 100 liter air," katanya.

        Selanjutnya, memelihara ikan pemakan jentik, tidak menggantungkan pakaian, menggunakan kawat nyamuk, menggunakan repellent, dan memasang perangkap telur atau jentik nyamuk).

        "Bila PSN dilakukan rutin oleh seluruh rumah minimal seminggu sekali, DBD bisa kita cegah bersama-sama," katanya.

        Ia mengatakan Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melaksanakan pengasapan (fogging) pada wilayah yang terdapat kasus DBD atau berdasarkan diagnosa dari rumah sakit dan puskesmas dan dari hasil pemeriksaan penyelidikan epidemiologi (PE) yang ditemukan jentik di lokasi rumah penderita dan sekitarnya.

        "Meskipun sudah di-'fogging', seluruh warga tetap harus melaksanakan PSN," katanya.

        Menurutnya, pengasapan sangat mencemari lingkungan dan akhirnya mencemari manusia.

        Selain itu, pengasapan memerlukan biaya yang mahal dengan hasil yang tidak begitu signifikan bahkan akan membuat nyamuk menjadi kebal dan tidak mati karena asap.

        Untuk mengaktifkan gerakan PSN dengan 3M plus di masyarakat, Dinas Kesehatan telah menginstruksikan Pokja DBD kecamatan dan pokja kelurahan untuk bergerak bersama-sama masyarakat melakukan PSN di rumah dan lingkungannya masing-masing.

        "Tujuannya agar jumlah kasus DBD di Kota Bogor dapat ditekan," katanya.

        Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebutkan hingga 16 Februari 2016, tercatat total jumlah kasus DBD di Kota Bogor mencapai 258 kasus. Kasus bulan Januari sebanyak 176 dan Februari 82 kasus.

        Kasus ini telah menyebabkan dua warga Kota Bogor meninggal dunia karena DBD. Keduanya merupakan anak-anak yakni seorang anak berusia dua tahun warga Kelurahan Balumbang Jaya dan satu orang lagi anak berusia sembilan tahun warga Kelurahan Sindang Barang.

        Kasus DBD terjadi di hampir seluruh kecamatan di Kota Bogor, tercatat jumlah kasus di Kecamatan Bogor Utara terjadi 66 kasus, Kecamatan Bogor Barat 49 kasus, Kecamatan Tanah Sareal 49 kasus, Kecamatan Bogor Tengah 35 kasus, Kecamatan Bogor Timur 33 kasus dan Kecamatan Bogor Selatan 26 kasus.

        Sementara itu, dari 68 kelurahan di Kota Bogor, terdapat delapan kelurahan yang memiliki jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kelurahan Baranangsiang 20 orang, Kelurahan Ciluar ada 14 orang, disusul Tanah Sareal 12 orang, Tegal Gundil 12 orang, Ciparigi 11 orang, Tegalega 10 orang, Bantar Jati 10 orang, Katulampa sembilan orang dan Cimahpar sembilan orang. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: