WE Online, Jakarta - JPMorgan Chase & CO memangkas 30 pekerja atau lima persen dari jumlah karyawan yang ada pada divisi bisnis wealth management di Asia. PHK ini mempengaruhi operasional kantor-kantor cabangnya di Singapura dan Hong Kong, kata sumber yang akrab dengan situasi yang menolak untuk diidentifikasi.
Mengutip laman Channel NewsAsia di Jakarta, Kamis?(14/4/2016) JPMorgan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Edwin Lim, manajer pasar Asia Utara, telah meninggalkan perusahaan. Seorang juru bicara menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai langkah PHK.
PHK merupakan buntut dari keputusan bank investasi tersebut untuk kembali fokus pada nasabah-nasabah kaya dengan nilai investasi di atas US$ 10 juta. Target pasar itu naik dari sebelumnya hanya US$ 5 juta.
Maret tahun lalu, JPMorgan telah memutuskan untuk memposisikan unit wealth management Asia mereka sebagai salah satu bank swasta yang melayani orang kaya dan orang super kaya.
Dilaporkan, terdapat 4,7 juta orang dengan total aset keuangan US$1 juta berada di Asia Pasifik, membuat kawasaan ini menjadi yang terbesar dan paling cepat berkembang. Namun demikian, beberapa bank Barat justru mundur dari bisnis wealth management di Asia seiring dengan meningkatnya biaya, risiko regulasi dan kompetisi yang sengit, menurut perusahaan konsultan wealth management Cap Gemini and RBC.
Bahkan, pada awal bulan ini, Barclays setuju untuk menjual unit bisnis kekayaan dan manajemen investasinya di Hong Kong dan Singapura kepada Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC).
"Di JPMorgan, kami terus meninjau cakupan kami untuk memastikan bahwa klien kami selaras dengan penasihat keuangan kami dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan kekayaan mereka," ujar juru bicara JPMorgan dalam sebuah pernyataan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: