WE Online, Denpasar - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali membidik porsi penyaluran kredit usaha rakyat untuk ritel sebesar Rp295 miliar dari total alokasi KUR sebesar Rp305 miliar.
"Kami peroleh Rp305 miliar untuk KUR. Rp10 miliar untuk KUR mikro dan Rp295 miliar untuk KUR ritel," kata Direktur Utama PT BPD Bali, I Made Sudhja di Denpasar, Kamis (28/4/2016).
Untuk realisasi KUR dengan bunga sembilan persen tersebut pihaknya menjalin kerja sama dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Sebagian besar dari penyaluran KUR tersebut akan dialokasikan untuk sektor yang selama ini potensial, namun belum banyak tergarap di antaranya sektor perikanan, pertanian dan peternakan.
Untuk sektor perikanan misalnya bank dengan saham yang dimiliki pemerintah daerah di Bali itu akan menyasar nelayan di Kabupaten Jembrana dan Klungkung.
Selain itu menyasar sektor pertanian di Kabupaten Jembrana dan Tabanan serta peternakan di kabupaten lainnya.
Namun pihaknya belum bisa memastikan pencairan KUR tersebut karena harus menunggu penandatanganan bersama dengan Kementerian Keuangan di Jakarta.
"Saya harus ke Jakarta dulu untuk tanda tangan PK dengan kementerian (Keuangan). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini," katanya.
Sudja menambahkan bahwa Kementerian Keuangan telah menyetujui BPD Bali menyalurkan KUR per Maret 2016.
Sebelumnya ada empat bank yang menyalurkan kredit usaha rakyat yakni tiga bank BUMN yakni BRI, BNI dan Bank Mandiri serta Bank Sinarmas yang khusus menyalurkan KUR untuk tenaga kerja Indonesia.
Saat ini, lanjut Sudja, sudah ada beberapa bank lagi yang ikut menyalurkan KUR yakni Bank Bukopin, BTPN, OCBC, Maybank, Bank Permata, Panin Bank, Arta Graha, BPD Kalbar, BPD NTB, BPD NTT, BPD Yogyakarta, BPD Sulselbar, BPD Jateng dan BPD Sumatera Utara. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: