Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dokter di NTT Alami Koma, AGP Kirim Jet Buat Evakuasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Artha Graha Peduli (AGP) mengirim pesawat jet dan tim dokter untuk melakukan evakuasi medik terhadap dr. Arifin K Anwar (36 tahun) yang koma akibat cedera di kepala dari Bajawa, Ibukota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk dibawa ke rumah sakit rujukan di Yogyakarta.

Dr Graz Rimba yang merupakan perwakilan pihak AGP mengatakan pesawat Medevac jenis Bombardier Learjet 31A yang berangkat Sabtu (21/5/2016) dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sudah tiba di Bandara Bajawa sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Setelah pengisian bahan bakar, segera terbang membawa pasien ke Bandara Adisucipto, Yogyakarta.

"Doakan perjalanan lancar dan dr Arifin dapat segera ditangani di RS Yogya," kata dokter yang memimpin proses evakuasi bersama-sama dengan pihak terkait seperti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan setempat, dan pihak RS Bajawa tersebut.

Selain dr Arifin, turut dalam pesawat Medivac dari Bajawa ke Yogya adalah dr Agustina Puspasari yang merupakan anggota keluarga serta tim medis dr Graz Rimba dan dr Sudadi Sp. An. Evakuasi medik ini sangat darurat dilakukan karena pasien dalam keadaan intra cranium injury, yaitu cedera di kepala sehingga menyebabkan koma.

"Pasien dalam kondisi intra cranium injury harus dibantu dengan ventilator karena tidak bisa bernafas secara spontan. Nafasnya dibantu mesin istilahnya," kata dr Graz.

Belum diketahui pasti penyebab cedera di kepala tersebut apakah karena kecelakaan lalulintas atau terjatuh. Dr Arifin Anwar yang lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, adalah dokter PNS di RS Bajawa.

Adapun, evakuasi medik ini merupakan yang kedua dilakukan oleh Artha Graha Peduli dalam program yang dinamakan Artha Graha Peduli Dokter. Sebelumnya, pada 26 Nopember 2015, Tim AGP membantu evakuasi pasien atas nama dr. Firman Budi beserta dua perawat Intan dan Ade yang terkena malaria di distrik Iwur pedalaman Papua. Dengan pesawat sewaan, ketiganya mendarat di Bandara Sentani, Jayapura.

"Artha Graha Peduli Dokter didirikan untuk membantu para dokter yang menjalankan tugas negara di daerah terpencil dan perbatasan negara. Jangan sampai ada dokter yang gugur dalam tugas negara seperti dokter Andra tempo hari," kata Graz Rimba.

Ia mengimbau perusahaan-perusahaan lain juga memiliki kepedulian dan keterpanggilan untuk membantu dokter yang berjuang di daerah terpencil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: