Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2016 mencapai 28,01 juta orang atau 10,86% dari jumlah penduduk. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin per September 2015 maka selama enam bulan tersebut terjadi penurunan sebesar 0,50 juta orang (28,51 juta).
Kepala BPS Suryamin menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin selama periode tersebut. Pertama, inflasi umum relatif rendah yaitu tercatat sebesar 1,71%.
Kedua secara nasional rata-rata harga komoditas bahan pokok mengalami penurunan. Seperti harga daging ayam ras mengalami penuruan sebesar 4,08% yaitu dari Rp37.742 per kg pada September 2015 menjadi Rp36.023 per kg pada Maret 2016.
"Selain itu, harga telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 0,92% dan minyak goreng yang mengalami penurunan sebesar 0,41%," kata Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/7/2016).
Ketiga, nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,75% dibanding September 2015 yaitu dari Rp46.739 menjadi Rp47.599. Selain itu, rata-rata upah buruh bangunan per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,23% dibanding September 2015 yaitu dari Rp79.657 menjadi Rp81.481.
Keempat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2016 mencapai 5,5% mengalami penurunan dibandingkan keadaan pada Agustus 2015 yang sebesar 6,18%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
