Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pengamat Politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai saat ini kontestasi dari Pilkada DKI 2017 akan mengerucut pada persaingan ketat antara Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pangi beralasan kemungkinan Ahok terjungkal karena terkesan membela kepentingan pemilik modal yang tak berpihak pada nasib wong cilik. Akibat kebijakan Ahok yang tak prorakyat, lanjutnya, menjadikan Ahok sebagai sosok pemimpin "tukang gusur".
"Termasuk kasus lainnya, seperti Reklamasi Teluk Jakarta, dugaan keterlibatan kasus Sumber Waras, sampai gaya bicara yang terkadang keluar dari 'fatsun politik' dan sesuka hati tanpa memperhatikan norma dan etika," kata Pangi saat berbincang dengan Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Kendati demikian, tidak semua celah yang dipunyai Ahok lemah, terbukti Ahok ada prestasinya, yakni perubahan soal pelayanan publik di tingkat kelurahan dan kecamatan yang cukup bagus, miminimalisir pungli, membenahi tata ruang Jakarta dan taman kota yang mulai tertata indah dan teratur. Lalu bagaimana dengan Agus?
"Kalau kita cermati, Agus yang berlatar belakang militer dianggap sebagai figur yang sempurna menurut pemilih. Agus juga dianggap sebagai sosok yang tegas, cerdas, santun, dan beribawa. Karakter ideal sesuai selera dominan pemilih. Sosok Agus yang masih muda, tentu saja mempermudah Agus masuk ke segmentasi pemilih pemula. Generasi muda menyukai sosok cawagub inspiratif dan energik. Paling tidak, penampilan Agus yang ganteng ditambah kehadiran Annisa Pohan sebagai istri Agus yang cantik, paling tidak senyum sumringah dan popularitas Annisa bisa mendongrak elektibilitas Agus dengan lebih intens tampil ke publik secara bersama," imbuhnya.
Agus diyakini bisa menyasar golongan pemilih rentang usia muda, sedang, tua. Belum lagi, pasangan Agus, Sylviana merupakan birokrat senior yang dapat menarik dukungan dari para PNS yang sakit hati karena sering dimarah-marahi Ahok di depan publik.
"Tim inti Foke itu solid di belakang Sylviana. Itu artinya, Foke Connection hidup kembali dan kemungkinan solid mengusung Sylviana, satu chemestry, yaitu sama-sama asli Betawi," imbuhnya.
Kemudian bagaimana peluang Anies-Sandiaga?
"Keduanya memiliki karakter yang terbuka, pergaulan luas & mudah diterima semua kalangan. Anies ialah akademisi, pernah menjadi Rektor termuda di eranya, aktivis pendidikan yang konsisten dalam isu-isu pendidikan, seperti Program Indonesia Mengajar. Besar kemungkinan Anies didukung all out oleh kalangan Guru & Dosen. Sandi termasuk yang tidak punya basis pemilih di DKI, tapi Sandi punya jaringan dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk bobot elektoral, seperti HIPMI dan Jaringan Pengusaha Muda. Sebagai penyeimbang, sosok Anies mampu? menambal sisi kelemahan Sandi. Kita tahu Anies punya jaringan HMI yang kuat dan mengakar, basis yang real dan kongkrit ini tak bisa dipandang enteng," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement