Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) guna mematuhi peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang kepemilikan saham beredar di publik (free float) minimal 7,5 persen berencana untuk mengurangi kepemilikan sahamya di PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO). Pasalnya, saham BRI Agro yang dimiliki di publik saat ini hanya sebesar 3,58 persen.
"Kami akan mengurangi kepemilikan saham di anak usahanya yakni menjadi 76 persen," ungkap Direktur Keuangan BBRI, Haru Koesmahargyo, di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Untuk itu, Ia mengatakan, dalam waktu dekat BRI Agro akan melaksanakan rights issue. Dalam hal ini, BRI tetap akan menggunakan haknya untuk menyerap rights issue AGRO, meski kepemilikannya di AGRO akan terdilusi. Sehingga porsi kepemilikannya tidak lagi sebesar 87,23 persen.
"Rights issue akan dilaksanakan sebelum berakhirnya tahun 2016," terangnya.
Menurutnya, untuk mengikuti rights issue perseroan akan menambahkan modal sebesar Rp 500 miliar. "Kami menambah untuk meningkatkan CAR (capital adequacy ratio) AGRO namun di sisi lain kami ingin menambah kepemilikan publik," ucapnya.
Nantinya, kepemilikan publik pada saham AGRO akan berada pada kisaran 7,5 persen hingga 10 persen. Sehingga kepemilikan BBRI pada AGRO setelah rights issue hanya 76 persen. Sekadar informasi, BBRI memiliki saham di AGRO sebesar 87,23 persen atau memegang 10.013.470.293 lembar saham dan dana pensiunan perkebunan memegang 1.044.978.364 lembar saham atau 9,10 persen.
Sementara ketentuan free float mengharuskan seluruh emiten memiliki saham beredar pada publik 7,5 persen terhitung Januari 2016. BEI pun akan mengenakan denda Rp 50 juta bagi emiten yang belum patuh akan aturan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement