Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membangun Silicon Valley di BSD City

Oleh: ,

Membangun Silicon Valley di BSD City Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Tangerang -

Infrastruktur dan fasilitas teknologi informasi (TI) yang canggih di BSD City menjadi daya tarik bagi para pelaku startup. Mereka berbondong-bondong menyambangi BSD City untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat tinggal dan lokasi pengembangan usaha.

Co-Founder dan CEO Sale Stock Indonesia Lingga Madu mengatakan dirinya merasa tertarik untuk menjalankan usaha dari BSD karena dukungan infrastruktur di wilayah tersebut. Ia menjelaskan infrastruktur jaringan internet di wilayah tersebut sangat memadai sehingga sangat cocok bagi pelaku startup seperti dirinya.

"Kami berkomitmen untuk memindahkan kantor kami ke sini karena kami percaya bahwa BSD dengan segala macam infrastrukturnya itu bisa benar-benar men-support tumbuh kembang sebuah startup. Mungkin yang paling gampang dan mungkin juga teman-teman sudah tahu internet di BSD itu cepat banget. Di sini 300 mbps cuma Rp800 ribuan itu teman-teman saya akan iri, kok bisa?" katanya kepada Warta Ekonomi di Tangerang, beberapa waktu lalu.

Lingga Madu menyampaikan bahwa pada awalnya kantor pusat Sale Stock berdomisili di wilayah Sudirman, Jakarta. Akan tetapi, akses jaringan internet di wilayah Sudirman tidak semudah dan secanggih di BSD City.

"Saya pernah ngantor di Sudirman. Itu internetnya ternyata tidak semudah BSD. Ddari sisi harga, aksesibilitas, dan pemasangan. Fiber sih ada fiber, tapi harganya sangat premium. Terus juga karena daerahnya sudah lumayan crowded maka lumayan trouble. Padahal, internet di Sudirman. Di sini kita sama sekali tidak ada trouble dan kita internet company maka daerahnya harus internet. Kalau tidak ada internet, mati kita," paparnya.

Ia mengatakan BSD City sangat cocok dijadikan sebagai lokasi usaha yang ramah bagi perusahaan-perusahaan berbasis teknologi informasi.

"Harapannya, area ini jadi campus ala Mountain View. Kan, kalau perusahaan-perusahaan teknologi di AS itu kesannya bukan kayak korporat kayak CBD di Sudirman atau di Singapura, tapi mereka kayak kampus. Jadi, orang nge-gym, jogging, main basket, sambil coding di tepi danau. Harapannya tidak cuma kita, tapi juga bisa teman-teman dari Tokopedia, Traveloka, itu juga bisa gabung di sini karena semakin ramai maka ngumpul-nya enak. Kalau sama-sama orang teknologi ngobrol-nya juga nyambung," sebutnya.

Ia mengharapkan kantor pusat Sale Stock Indonesia yang berada di BSD City juga bisa menjadi magnet bagi talenta-talenta berkualitas, khususnya bagi SDM-SDM Indonesia yang berada di luar negeri.

"Kita tidak cuma ingin talent-talent dari lokal saja, tapi juga talent-talent dari seluruh dunia, dari Singapura, dari Australia, orang-orang Indonesia yang di Jerman, Eropa, mau pulang ke sini dan melihat eh ternyata sekarang Indonesia sudah maju. Harapan saya ini bisa menjadi talent magnet buat tidak cuma rekan-rekan di Indonesia, tetapi juga yang ada di luar negeri, eh ayuk pulang yuk ternyata sudah ada loh tempat seperti Silicon Valley di Indonesia, di BSD," tegasnya.

Adapun, Chief Technology Officer (CTO) Sinar Mas Land Irvan Yasni mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat membangun Silicon Valley ala Indonesia di tanah air.

"Jadi, bagi kita Silicon Valley itu adalah komunitas. Jadi, bukan sekedar gedung kita bangun buat ditempati orang sehingga apa namanya orang bisa bekerja, orang bisa berusaha. Sebenarnya, bagi kita Silicon Valley adalah suatu community jadi kita build yang namanya community. Kita coba bangun suatu komunitas," ujarnya.

Silicon Valley Ala Indonesia

CTO Sinar Mas Land Irvan Yasni mengatakan bahwa untuk membangun sebuah komunitas Silicon Valley di Indonesia maka pihaknya sangat memperhatikan pengembangan infrastruktur di bidang teknologi informasi.

"Kita biasanya bangun jalanan, bangun air, bangun listrik, jadi bangun infrastruktur. Tapi, sekarang kita tambahkan utility terbaru. Utility nomor empat namanya itu yang kita bilang ICT services. Nah, ICT services inilah yang nanti akan menjadi salah satu dasar kita untuk membuat kota ini menjadi smart," terangnya.

Ia menuturkan hal terpenting untuk membuat komunitas TI di tanah air adalah dengan menerapkan prinsip interconnected.

"Secara konkretnya yang kita lakukan pertama kali adalah infrastruktur itu kita semua benahi jadi semua high-speed internet, kita tidak bicara lagi speed internet mega-mega-an segala macam karena sudah mulai mengarah ke ratusan dan giga-an," ucapnya.

Irvan menegaskan selain fokus pada pengembangan infrastruktur, pihaknya juga fokus pada pengembangan talenta dan sumber daya manusia di bidang TI.

"Yang kita kembangkan sekarang itu adalah masalah talent sendiri. Jadi, dengan existing yang ada sekarang kita sudah ada beberapa sebenarnya dan bakal beberapa university yang mungkin akan masuk ke kita. Nah, itu adalah hal yang akan kita jadikan embrio-embrio untuk talent-talent supply kepada pelaku startup di sini," jelasnya.

Disampaikan, untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka Sinar Mas Land mengembangkan kawasan Digital Hub seluas 25,86 Ha. Lokasi proyek tersebut berada di bagian selatan Green Office Park, BSD City. Ia menegaskan Digital Hub merupakan inovasi Sinar Mas Land untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi digital akan kawasan yang memiliki infrastruktur teknologi, fasilitas lengkap, serta berlokasi strategis dan multi-akses.

"Kawasan ini didedikasikan sebagai Silicon Valley Indonesia, dipersembahkan khusus untuk menunjang operasional dan aktivitas keseharian perusahaan teknologi dan digital, mulai dari startup company, technology leaders, hingga institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT Science," terangnya.

Sementara itu, Project Leader Digital Hub BSD City Irawan Harahap mengatakan Digital Hub disiapkan sebagai sebuah inovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat pada era teknologi digital. 

"Dunia kini tengah bertransformasi ke dunia digital. Maka dari itu, kami siap menjawab tantangan dengan membangun Digital Hub untuk menjadikan BSD City sebagai pionir smart digital city di Indonesia," tukasnya.

Digital Hub

Project Leader Digital Hub BSD City Irawan Harahap mengatakan konstruksi pembangunan proyek Digital Hub dapat dimulai pada tahun 2017 mendatang. Ia menyampaikan proyek tersebut bakal dikembangkan secara bertahap dan diproyeksikan tuntas pada 10 tahun mendatang. Ia melanjutkan pengembangan keseluruhan Silicon Valley asal Indonesia ini membutuhkan dana sebanyak Rp3 triliun.

"Kita fokus lagi engage orang yang mau beli tanah di kita. Di tahun kedua dan ketiga kita bisa bangun, tetapi yang jelas di tahun 2016 ini bereskan konsep desain dan kita sudah mulai jualan. Nah, tahun depan baru bangun infrastruktur, jalan, saluran," jelasnya.

Irawan Harahap memastikan Digital Hub ini akan memberikan jawaban atas kebutuhan para perusahaan berbasis digital, terutama mengenai sistem transportasi dan penunjang aktivitas lain.

"Hadirnya Digital Hub di BSD City akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang advance sebab banyak perusahaan TI yang kebanyakan didominasi oleh pekerja dari generasi Y menginginkan sarana dan prasarana guna mendukung aktivitas mereka," imbuhnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah melibatkan konsultan global untuk mengembangkan Digital Hub. Ia menegaskan proyek Digital Hub juga ditujukan untuk pasar luar negeri.

"Permintaan tidak hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga ada permintaan dari regional dan sejumlah negara Asia yang  tertarik beroperasi di Indonesia. Pasar Digital Hub sangat besar. Pasalnya, pertumbuhan perusahaan berbasis teknologi seperti startup yang ada juga sangat besar. Pertumbuhan para startup tersebut akan berimbas positif terhadap Digital Hub di BSD City," terangnya.

Irawan menambahkan kawasan Digital Hub juga akan menargetkan research center, institusi-institusi pendidikan, dan beragam tipe usaha yang berkaitan dengan creative technology.

"Ada beberapa startup masuk ke BSD City, seperti Sale Stcok, EV-Hive, dan MyRepublic. Adapun, yang lain masih dalam proses pendalaman. Kita lagi upayakan konsep model bisnis untuk mereka. Dengan dana yang terbatas, mereka bisa dapat lahan di sini. Tetapi, untuk awal kita ingin big player dulu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: