Sri Lanka Pecahkan Rekor Pohon Natal Tertinggi di Dunia

Sri Lanka memecahkan rekor pohon natal tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 50 meter. Pembuatan pohon Natal raksasa tersebut diprakarsai atlet kriket terkenal Sri Lanka, Arjuna Ranatunga.

Semula, pohon Natal tersebut direncanakan memiliki tinggi mencapai 100 meter, namun akhirnya harus dipangkas akibat keterlambatan pengerjaan, demikian menurut pejabat negara. Klaim sebagai pohon Natal tertinggi ini telah dikonfirmasi oleh lembaga Guinness World Records yang berpusat di Amerika Serikat.

Sebelumnya, pembuatan pohon Natal tersebut telah mendapat kritikan dari gereja Katolik Sri Lanka yang mengatakan uang yang digunakan untuk proyek tersebut lebih baik disumbangkan untuk orang-orang miskin.

"Akibat adanya penolakan, pembuatan pohon Natal itu tertunda hingga 10 hari," kata koordinatornya, Mangala Gunasekera.

Karena itulah, pihaknya kemudian memutuskan untuk memangkas tinggi pohon buatan itu menjadi sekitar 50 meter yang semula ditargetkan mencapai 100 meter.

Mengutip AFP di Jakarta, Senin (26/12/2016), Gereja Katolik Sri Lanka sebelumnya menolak proyek tersebut dan menyebutnya sebagai proyek "boros", tetapi proyek tersebut akhirnya berjalan terus setelah Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berbicara langsung dengan Uskup Agung kolombo, Malcolm Ranjith.

Pada Sabtu (24/12/2016) pagi, pohon dengan tinggi sekitar 57 meter itu telah berdiri di pinggir pantai di ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Menurut Mangala, pohon itu lebih tinggi dua meter ketimbang dari pohon Natal buatan yang didirikan di provinsi Guangzhou, Cina, pada tahun lalu.

Pohon Natal raksasa tersebut dihiasi sekitar 600.000 lampu warna-warni dan terdapat pula patung Sinterklas setinggi enam meter dan kereta luncur setinggi 12 meter. Pemilik ide pembuatan pohon Natal tertinggi ini, Arjuna Ranatunga, yang berhasil memimpin Sri Lanka meraih juara dunia 1996. Ranatunga mengatakan proyek tersebut adalah simbol persatuan di antara berbagai agama yang ada di negara itu.

Sri Lanka adalah negara yang warganya mayoritas menganut agama Budha, tetapi dari 21 juta warganya ada sekitar 1,2 juta yang berahama Katolik.