Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SDM Industri Alas Kaki RI Berdaya Saing Global, Kemenperin Siap Latih Sri Lanka

SDM Industri Alas Kaki RI Berdaya Saing Global, Kemenperin Siap Latih Sri Lanka Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Indonesia masuk ke dalam lima besar negara produsen alas kaki yang menghasilkan sebanyak 807 juta pasang dengan 445 juta pasang diekspor ke berbagai negara berdasarkan data World Footwear Yearbook 2023.

Hal tersebut berarti 55,4 persen produksi alas kaki Indonesia diminati konsumen mancanegara, sehingga menunjukkan kemampuannya bersaing secara global.

Baca Juga: Industri Amerika Serikat Tak Sekuat Ekspektasi, Investor Perlahan Jauhi Dolar AS

“Ini menunjukkan bahwa tenaga kerja serta industri alas kaki dalam negeri memiliki produktivitas dan kemampuan yang tinggi. Peran SDM yang kompeten menjadi salah satu faktor pemicu kinerja industri kulit dan alas kaki nasional berhasil mampu bersaing di kancah internasional,” kata Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (7/3).

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya menyediakan tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini. 

“Kami terus mendorong kinerja industri nasional melalui penyiapan SDM yang kompeten dan berdaya saing global sehingga SDM kita kompetitif tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Dengan kemampuan pengembangan SDM industri alas kaki, Kemenperin melalui BPSDMI tengah manjajaki kerja sama dengan Pemerintah Sri Lanka melalui Kementerian Luar Negeri dan Export Development Board (EDB) Sri Lanka. 

“Kerja sama dengan Sri Lanka ini dapat meningkatkan expertise yang dimiliki SDM industri nasional dan merupakan sebuah kesempatan untuk menunjukkan best practice di Indonesia kepada dunia,” ungkap Masrokhan.

Kerja sama tersebut berupa fasilitasi pelatihan pengolahan produk kulit bagi tenaga kerja industri Sri Lanka yang akan melibatkan pengajar dari unit pendidikan vokasi Kemenperin dengan spesialisasi industri kulit dan alas kaki, yakni Politeknik ATK Yogyakarta.

“Pelatihan ini dibiayai sepenuhnya oleh EDB Sri Lanka dan rencananya akan diselenggarakan selama dua minggu pada bulan Agustus 2025 dengan peserta berjumlah 10 orang,” jelas Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Sonny Taufan.

Sonny menyatakan, sebelum pelatihan dimulai, calon peserta pelatihan akan menjalani pre-test untuk mengetahui level kompetensinya. Dalam rangkaian pelatihannya juga akan dijadwalkan kunjungan ke industri terkait guna memperkenalkan dan mempelajari sistem produksi di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: