Saham Next Jatuh Usai Keluarkan Proyeksi Bisnis 2017

Saham Next jatuh sebesar 12 persen setelah melaporkan penurunan penjualan dan mengeluarkan peringatan bahwa 2017 akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Peritel asal Inggris tersebut mengatakan penjualan dengan harga penuh turun 0,4 persen pada periode 54 hari yang berakhir hingga 24 Desember dan menetapkan laba tahunan lebih rendah dari ekspektasi.

Perusahaan memprediksi laba setahun penuh sekitar ?792 juta, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang berkisar antara ?785 juta hingga ?825 juta.

Next mengatakan penjualan di 2017 dapat terpukul karena kenaikan inflasi yang akan mengikis pertumbuhan pendapatan dan menekan belanja konsumen. Menyusul berita tersebut, saham Next turun ?5,72 atau hampir 12 persen menjadi ?41,98 pada perdagangan sore di bursa London.

"Tahun depan tampaknya akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Karena itu, kami sedang mempersiapkan perusahaan untuk bekerja lebih keras," kata perusahaan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (5/1/2016).

Perusahaan menambahkan harga pakaian bisa naik "tidak lebih dari 5 persen", menyusul penurunan nilai pound tahun lalu. Hal itu akan "menekan pendapatan penjualan sekitar 0,5 persen". Sebelumnya pada hari Rabu, laporan dari British Retail Consortium (BRC) juga menunjuk tekanan kenaikan harga di sektor tersebut.

BRC mengatakan harga pakaian dan sepatu meningkat pada bulan Desember dibandingkan dengan November, kenaikan harga secara month-to-month untuk pertama kalinya selama hampir dua tahun. Sementara itu, prospek suram di tahun 2017 juga dialami oleh peritel lainnya, seperti Marks and Spencer, Debenhams, dan pemilik Primark Associated British Foods.