Artha Graha Peduli Gelar Pasar Murah

Artha Graha Peduli menggelar acara Kick Off Pasar Murah di bilangan Sudirman Center Business District (SCBD). Acara yang bertujuan untuk memberikan pemerataan bagi masyarakat yang kurang beruntung ini dibuka secara resmi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan juga Pengurus Senior Artha Graha Peduli Sylvia Hasan.

Enggartiasto mengatakan acara ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk mendorong masyarakat yang berlebih untuk berbagi dengan masyarakat yang kurang beruntung agar tercipta pemerataan. Salah satu aspek dalam pemerataan adalah bagaimana daya beli masyarakat yang belum merata bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Bagi mereka yang mampu tolong jangan beli di pasar murah ini karena acara ini diselenggarakan untuk masyarakat yang kurang mampu," katanya saat Kick Off Pasar Murah Artha Graha Peduli di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).

Sylvia Hasan menambahkan kegiatan pasar murah pada hari ini secara serentak dilakukan di delapan provinsi dan menyusul dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

"Ada 850 titik lokasi pasar murah yang rencananya akan dilangsungkan," tambah Sylvia.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa dalam menyikapi harga cabai, bawang merah, kentang, dan sayur-mayur lainnya, Artha Graha Peduli memberikan subsidi sehingga penjual bisa menjual dengan harga standar yang tidak menimbulkan kerugian dan pembeli dapat membelinya dengan harga layak. Barang pokok yang diberi subsidi khusus antara lain cabai rawit merah keriting.

"Di sini harga cabai rawit merah keriting menjadi Rp65 ribu per kilogram. Subsidi juga kami berikan untuk sayur-mayur lainnya sebesar 60%," tutup Sylvia.

Sebagai catatan, Kick Off Pasar Murah Artha Graha Peduli kali ini diselenggarakan berdampingan dengan kegiatan pasar akhir pekan SCBD. Kegiatan pasar akhir pekan sendiri merupakan perhelatan yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) sekaligus mengurangi dampak emisi CO2 berkaitan dengan program kepedulian lingkungan.