Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Laporan Laba, Bursa Saham AS Berakhir Bervariasi

Warta Ekonomi, New York -

Saham-saham AS berakhir bervariasi pada Selasa (Rabu pagi WIB, 1/2/2017), karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan laba kuartalan dari perusahaan-perusahaan terkemuka yang secara umum negatif.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 107,04 poin atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 19.864,09 poin. Indeks S&P 500 merosot 2,03 poin atau 0,09 persen menjadi berakhir di 2.278,87 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik tipis 1,07 poin atau 0,02 persen menjadi 5.614,79 poin.

Saham Under Armour Inc. merosot 23,40 persen menjadi 19,22 dolar AS, setelah perusahaan pakaian olahraga itu mencatat hasil kuartalan yang mengecewakan dan mengatakan direktur keuangannya meninggalkan perusahaan.

Saham Pfizer Inc. naik 1,34 persen menjadi 31,73 dolar AS, setelah raksasa obat itu menyampaikan laporan laba kuartal keempat di bawah konsensus pasar dan pendapatan yang sejalan dengan perkiraan.

Sementara itu, saham United Parcel Service (UPS) anjlok 6,75 persen menjadi 109,13 dolar AS, setelah perusahaan pengiriman paket itu melaporkan laba kuartalan lesu dan memberi panduan setahun penuh yang lemah.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 7,1 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,2 persen.

Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board datang di 111,8, turun dari 113,3 pada Desember, dan gagal memenuhi harapan pasar sebesar 122,2.

Federal Reserve juga menjadi sorotan, yang memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Para analis secara luas percaya bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan ini, tetapi masih akan mengawasinya secara ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Pada pertemuan Desember, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang pertama dan hanya sekali pada 2016, serta mengindikasikan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada 2017. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: