Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengoptimalkan Potensi Pasar Dalam Negeri

Mengoptimalkan Potensi Pasar Dalam Negeri Kredit Foto: WhatsUp Cafe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mencapai tujuan sosial, yaitu meningkatkan kualitas hidup para petani di Indonesia melalui pendapatan yang layak, sejak tahun 2011 PT Kampung Kearifan Indonesia (KKI) memilih untuk menggarap sektor pangan organik tingkat premium dan mengincar pasar ekspor, khususnya Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.

Keputusan ini diambil karena selama dua tahun menggarap pasar domestik, pertumbuhan KKI sangat lambat. Kala itu, pasar domestik dinilai belum siap untuk menyerap produk KKI yang berharga cenderung mahal. Hal ini karena belum teredukasinya konsumen dalam negeri terkait manfaat bahan pangan organik.

Sementara itu, pasar global dinilai mampu memberikan harga yang sangat baik sehingga secara signifikan dapat menciptakan kesejahteraan yang dimimpikan petani. Selain itu, pasar-pasar tersebut juga lebih mengapresiasi praktik bisnis yang mengedepankan ethical trade dan gaya hidup sehat.

Tantangannya, standar produk pangan yang ditetapkan negara tujuan juga tinggi dan produk KKI harus memiliki sertifikasi agar bisa diekspor.

Berbekal pengetahuan teknis tentang prosedur ekspor impor, branding, dan standardisasi pasar Eropa yang didapatkan dari sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional bernama Swiss Contact, kini 200 dari 800 produk Javara sudah tersertifikasi dan menghiasi rak-rak toko bahan pangan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Belgia, Swiss, dan Singapura.

KKI pun mampu meningkatkan kuantitas ekspornya dari 5% menjadi 80% dari total produk. Melalui inovasi produk, KKI telah mengekspor produknya ke 18 negara di empat benua yang menyumbangkan 90% dari total omzet.

Saat ini, KKI ingin kembali dapat mengoptimalkan potensi pasar lokal. Selain dalam rangka ekspansi pasar, juga dalam rangka meningkatkan kepedulian konsumen domestik. Hal ini baru dimulai karena Helianti Hilman melihat sudah adanya peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pola hidup sehat dan berkembangnya apresiasi terhadap isu warisan hayati. Sekarang sudah ada lebih dari 500 supermarket di Indonesia menjual produk Javara.

Luar biasa, bukan? Terlebih karena Helianti membangun KKI pada tahun 2008 sebagai sebuah perusahaan mikro dan mampu mencapai itu semua hanya dalam jangka waktu enam tahun! Oleh karena itu, pantas jika Helianti Hilman dianugerahi penghargaan Ernst and Young Social Entrepreneur of the Year pada 2013 lalu. Semua itu berawal dari cita-cita mulia untuk melestarikan keragaman hayati dan membahagiakan petani.

Sumber: Buku?Berani Jadi Wirausaha Sosial?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: