Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla mengatakan peningkatan produktivitas perkebunan kakao akan menjadi salah satu prioritas pembangunan regional Sulawesi.
"Ini karena, sekitar 60 atau 70 persen produksi kakao Indonesia berasal dari regional Sulawesi, khususnya dari empat provinsi," kata Wapres Jusuf Kalla yang ditemui usai melakukan pertemuan bersama Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi di Makassar, Senin?(27/2/2017)
Untuk itu, kata dia, perlu dilakukan peremajaan tanaman kakao yang dapat dilakukan bekerja sama dengan pihak perbankan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Harus ada peremajaan, karena semuanya perkebunan rakyat, masyarakat perlu bantuan, karena itu kita putuskan, kita akan minta Pertanian (Kementerian atau Dinas Pertanian) untuk mempersiapkan teknologinya, nanti dibiayai dengan dengan KUR," jelasnya.
Selain pihak perbankan, lanjut dia, juga akan dilibatkan sektor industri agar dapat berperan aktif dalam upaya peningkatan produktivitas komoditas kakao ini. "Jadi semuanya akan berdiri sendiri, tidak membutuhkan banyak pembiayaan APBN lagi," ujar wapres.
Pihaknya menargetkan produksi kakao Indonesia akan meningkat dua kali lipat, bahkan menjadi produsen kakao terbesar ke-dua di dunia.
"Sekarang produksi kita hanya kurang dari 800 ribu ton, bagaimana ini bisa naik menjadi 1,5 juta ton, padahal lahan kita ada," katanya.
Pertemuan Wapres RI Jusuf Kalla bersama Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi itu juga dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement