Ibukota Dipindah, Anggota DPR ini Setuju

Politikus Partai Nasdem Johnny G Plate menilai pemindahan ibukota memiliki biaya politik yang sangat tinggi. Untuk itu, kalkulasinya harus dihitung secara cermat, apakah jika ibukota tetap di Jakarta akan memakan biaya tinggi lalu berapa hasil penghematan jika ibukota negara dipindah ke luar Jakarta.

"Dari sisi budget kita harus lihat dulu bagaimana in efisiensi di ibu kota selama ini, 10 tahun terakhir in efisiensi di ibukota ada berapa ribu triliun dibandingkan dengan memindahkan ibukota. Kalau ternyata ini efisiensinya jauh lebih besar dari pemindahan ibukota itu, ya rasional untuk pindah," kata Johnny di sela diskusi Pemindahan Ibu Kota, Hanya Sebatas Wacana??yang digelar di Media Center DPR, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Anggota Komisi XI DPR ini menambahkan jika ibukota dipindah maka pemerintah juga diharapkan dapat melihat masalah tata ruang kota dengan belajar dari pengalaman di Jakarta. Johnny melanjutkan, jika pemerintah tengah mengkaji dampak baik dan buruknya pemindahan ibu kota di luar Jakarta. Selain itu, kata dia pemindahan ibukota juga harus dipersiapkan dengan cara mengubah beberapa undang-undang yang berlaku.

"Selagi masih dikaji dan diteliti maka belum perlu kita mengubah undang-undangnya karena kalau UU diubah atau dibuat maka itu sudah harus dilaksanakan apapun risikonya, kan sampai saat ini belum. Kalau kita melihat referensi-referensi dunia ada yang ibukota terpisah dari kota terbesar, kita lihat di Canberra dengan Sidney, kita lihat Washington DC dengan New York dan ada beberapa tempat yang lain itu terpisah dengan kotanya dan ada yang kotanya berdekatan seperti Kuala Lumpur dengan Putra Jaya," terangnya.

Ketika ditanya apakah dirinya mendukung jika ibu kota negara dipindah, dia mengaku sangat mendukung karena pertimbangan ekonomi.

"Melihat dari itu semuanya apa yang sedang dikaji oleh pemerintah saya kira kami secara pribadi sangat mendukung untuk mempertimbangkan secara rasional dan ekonomis," jelasnya.