Di Medan Komoditas Jengkol Langka

Walau komoditas pangan yang satu ini bukanlah pangan utama bagi masyarakat Medan. Namun, komoditas pangan ini sangatlah disukai masyarakat kota Medan. Jengkol, adalah komoditas pangan yang dianggap masyarakat kota Medan untuk menambah selera makan.

Sayangnya, sepekan ini, jengkol sangat sulit dicari di beberapa pasar tradisional di Medan. Di tiap pasar tradisional, hanya satu atau dua pedagang yang menjual jengkol.

Seperti yang dikatakan pedagang Pasar Padang Bulan Medan, Boru Sihombing, pasokan jengkol tipis. Bahkan dalam satu hari pasokan hanya mampu ia terima 20 kg.

"Biasanya saya ambil dari distributor 50 kg perhari, saat ini hanya ada 20 kg. Apalagi harganya pun sudah naik, biasa Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu Perkg, sekarang mencapai Rp 40 Ribu hingga Rp 42 ribu,"katanya Rabu (26/4/2017).

Dengan langkanya jengkol, harga pun melambung tinggi, sehingga banyak masyarakat yang tidak mau membeli jengkol, karena sangat mahal.

"Sekarang ini yang membeli jengkol setiap hari hanya pedagang sate jengkol yang biasa dijual pedagang mie pecal keliling, kalo masyarakat jelas tidak ada yang beli,"ujarnya.

Selain di pasar Padang Bulan, pasar Pringgan juga mengalami hal yang sama. Dengan pasokan yang minim, harga jengkol ditetapkan Rp 42 ribu Perkg, dan tampak di pasar Pringgan ini hanya dua pedagang yang menjual jengkol.

"Lebih sepekan harga jengkol naik, stok kurang dari distributor ,saya juga tidak tau mengapa, biasa saya pasok 50 kg satu hari, sepekan ini hanya dapat 25 kg perharinya,"ujar pedagang Pasar Pringgan, Inang Napitupulu.

Diharapkannya, agar harga jengkol kembali stabil dengan kisaran harga Rp 25 ?ribu hingga Rp 30 ribu perkg.