Kepolisian Indonesia pada hari Jumat (26/5/2017) menangkap tiga orang yang diduga ada kaitannya dengan serangan yang menewaskan tiga polisi di sebuah stasiun bus di Jakarta pekan ini,? kata seorang petugas berwenang.
Densus 88 yang bekerja sama dengan Kepolisian pada hari Kamis menahan dua orang di Bandung dan yang ketiga di daerah sekitar Cimahi, dan rumah mereka sekarang sedang digeledah, ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia, di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
"Kami menangkap tiga orang yang berhubungan dengan pemboman tersebut, di tiga lokasi berbeda kemarin siang," katanya.
Rumah-rumah dari dua tersangka pembom berada di daerah yang sama dan telah digerebek oleh pihak berwenang, dan ditemukan pula materi dakwah pengajaran Islam dan sebilah senjata tajam.
Teroris menyerang terminal yang notabene sibuk di ibukota pada Rabu malam dalam sebuah serangan dramatis yang memicu kepanikan dan meninggalkan bagian tubuh manusia dan pecahan kaca berserakan di seberang jalan. Tiga polisi tewas, sementara beberapa petugas lainnya dan warga sipil terluka dalam serangan di terminal Kampung Melayu.
IS atau Islamic State mengaku bertanggung jawab melalui agensi propaganda Amaq, menurut sebuah pernyataan yang dibawa oleh Site Intelligence Group Kamis malam. Analis mengarahkan perhatiannya pada kelompok IS atau Islamic State local dan ada kaintannya juga dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang memang bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini.
Pengeboman di Kampung Melayu tersebut merupakan serangan paling mematikan di Indonesia sejak Januari 2016, dimana sebuah serangan bom bunuh diri dan senjata yang diklaim oleh IS atau Islamic State di pusat kota Jakarta itu menyebabkan empat teroris dan empat warga sipil tewas.
Ratusan orang dari Indonesia yang radikal, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbanyak di dunia, telah berkumpul di luar negeri untuk bertarung dengan IS atau Islamic State,?dan negara tersebut telah mengalami lonjakan dalam aksi radikalisme dan serangan yang terkait dengan para jihadist pada tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement