Strategi BRI untuk Naik Kelas

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) yakin rasio permodalannya akan terangkat ke angka 35% pasca diterbitkannya surat hutang senilai Rp1 triliun. Padahal pada Maret tahun ini, posisi capital adequacy ratio (CAR) BRI Agroniaga masih berada di kisaran 22%.

Direktur Utama BRI Agroniaga, I Komang Sudiarsa mengatakan aksi ini merupakan bagian dari rencana perseroan untuk naik ke BUKU III di 2018 mendatang. Per April tahun ini, jumlah modal inti perusahaan masih berkisar diangka Rp1,96 triliun, padahal untuk dapat menyandang status sebagai bank BUKU III modal inti perusahaan harus berada dikisaran Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.

"Bulan Juli ini kami akan right issue dengan target dana Rp1 triliun. BRI selaku pemegang saham utama akan tetap menjaga porsi kepemilikannya di angka 87,23%," katanya di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa selain dua aksi korporasi pada tahun ini, di tahun 2018 mendatang BRI Agro juga akan kembali menggelar right issue. Sejatinya kebutuhan dana perseroan untuk menggapai status bank BUKU III mencapai Rp3,5 triliun.

Sudiarsa menambahkan tahun depan BRI Agro akan kembali melakukan right issue dengan target dana Rp2,5 triliun guna mencukupi batas bawah modal inti bank BUKU III.

"Sebelum aksi korporasi itu dilakukan, perlu diubah dulu modal dasarnya, di RUPS juga sudah disetujui untuk merubah modal dasar dari Rp2,5 triliun menjadi Rp6 triliun," tutupnya.