Pemudik Jangan Beli Tiket di Calo

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengimbau para penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran ke berbagai daerah tujuan agar membeli tiket penerbangan pada agen-agen resmi.

Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Senin (5/6/2017), mengatakan menjelang hari raya Lebaran 1438 Hijriah, permintaan tiket penerbangan ke sejumlah rute di luar Papua meningkat drastis.

Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Mozes Kilangin Timika diperkirakan terjadi pada H-1 sebelum hari raya Lebaran.

"Sehubungan dengan meningkatnya permintaan tiket penerbangan dari Timika ke beberapa rute di wilayah barat, maka sangat diharapkan masyarakat yang hendak bepergian untuk mudik agar membeli tiket penerbangan pada agen-agen yang resmi. Jangan beli tiket di calo," ujar John.

Menurut dia, Dishubkominfo Mimika akan memantau penjualan tiket penerbangan pada sejumlah operator dan agen penjualan tiket agar mereka tidak menjual tiket melebihi aturan batas atas yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menjelang hari raya atau liburan harga tiket penerbangan dari Timika ke berbagai rute baik antarPapua maupun luar Papua mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding hari-hari biasa.

Meski begitu, para operator penerbangan maupun agen-agen penjualan tiket penerbangan diminta mematuhi aturan soal tarif batas atas dan tarif batas bawah tiket penerbangan.

"Harga tiket penerbangan selalu menyesuaikan dengan hukum ekonomi yaitu permintaan dan penawaran. Kalau permintaan tinggi, pasti harga tiket menjadi mahal. Sekalipun seperti itu, mereka tidak boleh menjual tiket dengan harga diatas aturan yang telah ditetapkan pemerintah," jelas John.

Mengacu pada Permenhub tentang tarif batas atas dan batas bawah penumpang udara tersebut, katanya, harga tiket termahal kelas ekonomi rute Timika-Jakarta sebesar Rp5,2 juta.

"Harga tiket termahal kelas ekonomi rute Timika-Jakarta kalau tidak salah Rp5,2 juta. Itu sudah harga maksimum sudah mencakup pajak, airport tex dan lainnya," ujar John.

Jika pengguna jasa penerbangan menemukan ada operator atau agen yang menjual tiket dengan harga melebihi harga yang ditetapkan pemerintah, Dishubkominfo Mimika meminta untuk segera melaporkan hal itu dengan membawa serta bukti tiket dan bukti pembayaran.

"Ada banyak orang yang mengaku membeli tiket dengan harga sangat mahal melebihi harga yang ditetapkan pemerintah. Tapi setelah kami cek, ternyata harga tiketnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Ada juga yang mengaku membeli di calo. Ini susah untuk dibuktikan. Pengawasan yang bisa kami lakukan hanya sebatas itu," kata John.

Pemkab Mimika, katanya, didukung oleh Pemerintah Pusat melalui Kemenhub dan Pemprov Papua terus menyelesaikan pembangunan Bandara Mozes Kilangin Timika beserta berbagai fasilitas pendukungnya.

Dengan akan rampungnya pembangunan Bandara Mozes Kilangin Timika pada beberapa tahun mendatang, diharapkan jumlah operator penerbangan yang singgah di bandara itu semakin banyak.

"Bagaimana caranya supaya masyarakat Timika bisa menikmati tiket penerbangan dengan harga yang bersaing, yah kita harus genjot pembangunan Bandara Timika agar semakin banyak operator penerbangan yang masuk di Timika. Kalau semakin banyak operator penerbangan masuk di Timika maka sudah tentu harga tiket penerbangan akan bersaing," kata John.

Saat ini, katanya, harga tiket penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura ke Jakarta jauh lebih murah dibanding harga tiket penerbangan dari Bandara Mozes Kilngin Timika ke Jakarta, meski jarak dan waktu tempuh lebih singkat.

Kondisi itu terjadi lantaran jumlah operator penerbangan yang singgah di Bandara Sentani Jayapura jauh lebih banyak dibanding dengan di Bandara Timika.

Operator penerbangan yang singgah di Bandara Timika saat ini hanya Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Nam Air dan Airfast Indoesia (melayani khusus penerbangan karyawan PT Freeport Indonesia). (Ant)