Petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2 di Laboratorium BMKG, di Serang, Banten, Jumat (02/06). Pihak BMKG merilis potensi kemarau panjang dan kering akibat meningkatnya suhu permukaan laut yang perlu diwaspadai karena bisa berdampak luas dan berpeluang terjadi hingga akhir Oktober 2017. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara Elvis Kainde berharap warga di kepulauan mewaspadai cuaca ekstrem, Jumat (21/7/2017).
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan angin kencang harus diwaspadai, apalagi ada informasi peringatan dini yang dikeluarkan BMKG cuaca ekstrem," ujar Kainde di Manado, Jumat (21/7/2017).
Dirinya berharap warga yang bermukim di daerah rawan bencana seperti sekitar daerah aliran sungai, tebing ataupun daerah rawan longsor dan pohon tumbang berhati-hati. Apabila, cuaca ekstrem melanda semisal hujan lebat yang disertai angin kencang, warga menjauhi daerah rawan bencana itu.
"Carilah daerah yang lebih aman agar terhindari dari bahaya, jangan dulu menetap di rumah apabila memang bermukim di daerah rawan," ujarnya.
BPBD provinsi lanjut dia, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kepulauan untuk memantau kondisi cuaca yang terus berkembang setiap saat. BMKG Sulawesi Utara, hari ini mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud hingga pukul 20.30 WITA.
Hujan sedang hingga lebat yang kemungkinan disertai petir diperkirakan meluas hingga Kabupaten Kepulauan Sitaro dan sekitarnya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement
