Theresa May: China Harus Mampu Bungkam Ambisi Rudal Korut

Theresa May telah mendesak China untuk campur tangan lebih dalam lagi dalam rangka menahan ambisi rudal Korea Utara, dengan menyebut Beijing sebagai "kunci" untuk meredakan ketegangan saat dirinya tiba di Jepang untuk kunjungan tiga hari.

Perdana Menteri Inggris, yang akan mengadakan pertemuan pertama dengan beberapa sesi dengan rekannya, Shinzo Abe, pada hari Rabu, mendarat satu setengah hari setelah Korea Utara menembakkan sebuah rudal ke utara wilayah Jepang, yang memicu sebuah ketakutan keamanan regional utama.

Berbicara kepada wartawan di pesawatnya dalam perjalanan ke Kyoto, bekas ibu kota kuno tempat dirinya memulai perjalanan, May beberapa kali menolak untuk mengesampingkan kemungkinan tindakan militer terhadap Korea Utara.

Namun, dirinya berulang kali menekankan bahwa fokus Inggris tetap pada upaya internasional bersama untuk membatasi program rudal Pyongyang, dengan mengatakan bahwa negara tetangga dan sekutu lainnya, terutama China, harus berbuat lebih banyak untuk membantu ini.

Penembakan rudal tersebut, yang memicu sirene darurat saat terbang di atas pulau Hokkaido utara Jepang sebelum berbatasan dengan laut "memalukan" dan "sebuah aksi provokasi", May mendesak presiden China, Xi Jinping, untuk dapat berbuat lebih banyak.

"China, menurut saya, adalah peran yang sangat penting untuk dimainkan dalam rangka untuk memberikan tekanan yang signifikan kepada Korut," ujar May, sebagaimana dikutip dari laman The Guardian, Rabu (30/8/2017).

"Saya telah mengatakan hal ini kepada Presiden Xi, dan juga yang lain. Kami berpikir bahwa China memiliki peran penting untuk dimainkan dalam masalah ini, dan kami akan mendorong China melakukan segala hal untuk menekan Korea Utara untuk menghentikan upaya peluncuran rudalnya," pungkasnya.