Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadirkan Teras Alun-Alun, Vida Bekasi Optimis Kurangi Backlog 11,38 Juta Rumah

Hadirkan Teras Alun-Alun, Vida Bekasi Optimis Kurangi Backlog 11,38 Juta Rumah Kredit Foto: Vida Bekasi
Warta Ekonomi, Bekasi -

Vida Bekasi kembali melangsungkan festival tahunan, Vidafest 2017 dari 30 September - 1 Oktober 2017 di kawasan InSitu ? Bumiwedari, Vida Bekasi, Jawa Barat. Tahun ini Vidafest menambahkan kolaborasi ide untuk hunian perkotaan, yang diwujudkan dalam pameran dan talkshowarsitektur tentang hunian kolektif yang lebih humanis.

Kolaborasi ide yang digagas bersama arsitek, perencana dan pengembang diwujudnyatakan dalam peluncuran ?Teras Alun-alun?, sebuah kawasan hunian terbaru di Vida Bekasi. Teras Alun-alun adalah apartemen bersubsidi pertama yang dibangun di kawasan terpadu 130 hektar yang berlokasi di Narogong, Bekasi.

Apartemen bersubsidi yang dibangun Vida Bekasi ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengentasan permasalahan kekurangan pasokan hunian di area perkotaan, sekaligus mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah sejak 2015.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2015, Indonesia masih mengalami backlog perumahan sebanyak 11,38 juta.

Direktur Vida Bekasi Edward Kusma mengatakan, Vida Bekasi ingin selalu membawa sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk masyarakat.

?Tahun ini istimewa karena dengan kolaborasi ide, kami bisa terhubung dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang luar biasa hingga Teras Alun-alun bisa diwujudkan,? ujar Edward.

Dirinya menuturkan, kontribusi Vida Bekasi terhadap Program Sejuta Rumah memang masih belum banyak. "Namun, kami optimis kedepannya Vida Bekasi dapat mengembangkan hingga lebih dari 10,000 unit di kawasan Bekasi," kata Edward.

Adapun untuk rancangan Teras Alun-Alun, Vida Bekasi menggandeng SHAU, firma arsitek yang didirikan oleh duo arsitek asal Indonesia dan Jerman, Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann. Dalam merancang Teras Alun-Alun, SHAU menuangkan prinsip arsitektur urban untuk hunian kolektif yang betul-betul memperhatikan faktor manusia yang hidup di dalamnya.

Arsitek Daliana Suryawinata, principal SHAU mengatakan Teras Alun-alun dirancang dengan memikirkan semua aspek yang terkait dengan kebutuhan hidup penghuni apartemen.

?Hunian terjangkau yang memiliki desain yang baik memang masih sangat sedikit di Indonesia. Padahal aspek ? aspek desain seperti penghawaan dan ?pencahayaan alami yang optimal sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penghuninya, dan desain yang menarik secara psikologis dapat membuat penghuni lebih bahagia dan ingin selalu pulang ke rumah," jelasnya.

Sementara itu, pemateri dari Urban+ yang menangani master plan kawasan Bumipala, Ardzuna Sinaga, mengatakan bahwa kunci dari berhasilnya master plan dan desain arsitektur kawasan hunian justru ditentukan oleh komunitas penghuni.

?Arsitek dan perencana bisa merancang, pihak pengembang dapat membangun, namun pihak komunitas lah yang berperan sebagai aktor utama dalam menghidupkan kawasan yang sudah dirancang terintegrasi dengan berbagai fasilitas publik. Talkshow seperti ini sangat penting agar kita semua dapat mengerti lebih dalam bagaimana tinggal di hunian kolektif secara utuh dan membuat lingkungan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan,? ungkap Ardzuna.

Unit Apartemen Teras Alun-Alun sudah mulai dijual kemarin (30/9/2017), dengan DP mulai dari Rp. 3 juta-an dan cicilan mulai dari Rp. 2 juta-an. Dalam pameran ini pula, masyarakat bisa melihat langsung unit contoh apartemen Teras Alun-alun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: