Laba Semen Indonesia Anjlok 50%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) harus menerima kenyataan bahwa perolehan keuntungannya pada September tahun ini mengalami penyusutan yang cukup dalam. Hingga kuartal tiga tahun ini, Semen Indonesia hanya sanggup mencetak laba Rp1,45 triliun. Capaian ini anjlok 50,16% dibanding laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp2,92 triliun.

Membengkaknya beban pokok pendapatan yang dipicu oleh meningkatnya beban pabrikasi dan persediaan barang diduga menjadi salah satu faktor penyebab susutnya keuntungan perusahaan di Sembilan bulan pertama tahun ini. Direktur Keuangan Semen Indonesia Fadjar Judisiawan mengatakan, beban pabrikasi meningkat menjadi Rp11,88 triliun dari posisi sebelumnya Rp9,39 triliun.

"Beban produksi juga meningkat menjadi Rp14,62 triliun dari posisi sebelumnya Rp11,57 triliun," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (3/11/2017).

Pos pendapatan perusahaan sebenarnya juga ikut mengalami kenaikan, tapi ternyata hal tersebut tidak dapat mengkompensasi pembengkakan beban pokok pendapatan yang akhirnya berdampak pada anjloknya laba bersih perusahaan. Tercatat pendapatan Semen Indonesia meningkat 7,69% menjadi Rp20,55 triliun dari posisi sebelumnya Rp19,08 triliun.

Tipisnya pendapatan perusahaan didiga terjadi karena turunnya penjualan semen kepada pihak berelasi, dari Rp3,43 triliun menjadi Rp1,34 trililun. Sementara untuk penjualan semen kepada pihak ketiga, angkanya berhasil naik menjadi Rp16,2 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp14,43 triliun.