Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Donald Trump telah mengumumkan tur Asia 12 harinya sebagai sebuah "sukses luar biasa", dan mengklaim bahwa "Amerika telah kembali" sebagai pemimpin global.
Presiden AS tidak mengajukan pertanyaan dari wartawan, namun Trump menyampaikan sebuah perjalanan panjang untuk perjalanan lima negaranya, di mana dirinya mengklaim telah menyatukan dunia melawan program senjata nuklir Korea Utara, membuka jalan bagi "Indo-Pasifik", dan berkeras untuk mengupayakan timbal balik hubungan dagang yang bebas.
"Masa-masa Amerika Serikat dimanfaatkan sudah berakhir," ujar Trump mengumumkan di Ruang Diplomatik di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Kamis (16/11/2017).
Terkait dengan Korea Utara, Trump mengklaim telah mengadakan pertemuan produktif dengan presiden China Xi Jinping.
Namun Trump menyatakan kembali penolakan AS terhadap opsi diplomatik yang telah dipromosikan Beijing yaitu sebuah kesepakatan "pembekuan" dimana Pyongyang akan menghentikan sementara nuklirnya, dan pengembangan rudal dan AS akan mengendalikan latihan militer dengan sekutu regionalnya.
Trump tidak mengulangi ancaman tindakan militernya terhadap rezim Kim Jong-un, hanya dengan memperhatikan rumusan berulang-ulang bahwa "semua pilihan tetap ada di atas meja".
Presiden juga mengklaim telah memenangkan kesepakatan dari China dan negara-negara lain di kawasan tersebut untuk memberikan "tekanan maksimum" di Korea Utara, namun pejabat China telah menekankan bahwa Beijing tidak akan melakukan apapun untuk memicu runtuhnya rezim Pyongyang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement
