Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinas Kesehatan Awasi 48 Orang Terancam Difteri

Dinas Kesehatan Awasi 48 Orang Terancam Difteri Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Sumatera Barat -

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengawasi 48 orang warga dan petugas yang kontak langsung dengan penderita penyakit difteri dan meninggal beberapa waktu lalu.

"Kita khawatir dengan warga dan petugas yang kontak langsung dengan pasien tertular penyakit difteri," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Haryunidra di Simpang Empat, MIa mengatakan Pasaman Barat merupakan salah satu daerah kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri karena meninggalnya salah seorang balita, Rafa di Jorong Ranah Salido Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang pada 14 September lalu.

Pihaknya sedang melakukan parhatian khusus terhadap 48 orang warga dan petugas medis yang kontak dengan pasien saat dinyatakan positif difteri.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Pasaman Barat mengaku telah melakukan pengawasan terhadap seluruh masyarakat yang kontak dengan penderita difteri.

Bahkan hingga saat ini sudah memberikan dua kali suntikan imunisasi untuk mencegah penularan virus mematikan tersebut.

?"Beberapa bulan kedepan pihaknya akan memberikan suntikan ketiga sesuai fase pencegahan dan penanganannya penyakit difteri,"

Dia mengintruksikan puskesmas dan bidan desa untuk mencari balita yang diduga terdampak atau tidak melengkapi imunisasinya dan melakukan imunisasi ulang.

Ia meminta masyarakat waspada dan memperhatikan kondisi balita jika ditemukan keanehan atau ciri-ciri difteri.

Ia mengharapkan jika ditemukan kejanggalan segera melaporkan dan memeriksakan ke puskesmas terdekat. Selain itu masyarakat diminta melengkapi umunisasi kepada seluruh balita sehingga bisa menghidari serangan penyakit difteri.

Ia menjelaskan diantara ciri-ciri penyakit difteri terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam, menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat.

Selain itu pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah, pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: