Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Musim Tanaman, Pupuk Indonesia Kebut Distribusi

Jelang Musim Tanaman, Pupuk Indonesia Kebut Distribusi Pekerja menyelesaikan pembuatan Pupuk Bersubsidi Pemerintah atau pupuk Urea di PT. Pupuk Kujang Indonesia di Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/1). Pupuk Kujang Indonesia memproduksi 13 juta ton pupuk skala Nasional per tahun, di Antaranya untuk Jawa Barat dan Banten sebesar satu juta ton per tahun dengan kubutuhan petani sebesar 650 ribu ton per tahun. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) mulai mempercepat dan mengoptimalkan proses distribusi, khususnya pupuk bersubsidi, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang musim tanam di awal tahun 2018.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Tossin Sutawikara mengatakan bahwa pihaknya telah mengkoordinasi para produsen pupuk yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia untuk mempercepat proses penyaluran pupuk terutama dari lini 2 dan 3 ke lini 4 (distributor).

"Dari sisi stok, secara nasional aman. Kami sudah menyiapkan stok di gudang-gudang lini 2 dan 3 melebihi ketentuan pemerintah sehingga cukup untuk menghadapi musim tanam," ujar Tossin di Jakarta, Sabtu (27/1/2018).

Agar pupuk bisa diterima petani tepat waktu, pihaknya akan mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios. "Para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani," tambahnya.

Sementara itu, guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, perusahaan juga telah menugaskan kepada para produsen pupuk untuk mewajibkan distributornya agar selalu menyiapkan stok pupuk nonsubsidi di setiap kios. "Setiap kios harus mempunyai stok pupuk nonsubsidi jenis urea dan NPK," tegas Tossin.

Tossin memastikan total stok nasional saat ini cukup untuk kebutuhan sebulan ke depan. Total stok pupuk hingga 25 Januari 2018, secara nasional di lini 3 dan 4, atau di Gudang Kabupaten dan Kios sebesar 1.148.568 ton. Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 581.161 ton.

"Jumlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi," ujarnya. Adapun rincian stok nasional di lini 4 dan 6 yang terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.725 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA, dan 88.898 ton Organik.

Tossin juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah khusus di beberapa daerah yang berpotensi mengalami hambatan distribusi. Termasuk untuk pengamanan stok di daerah Aceh dan Sumatera Bagian Utara yang terdampak dari tidak beroperasinya pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

"Kami telah dan sedang mengirimkan stok dari produsen pupuk lain, yaitu Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim, dan Pupuk Kujang, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawabnya PT PIM," ucapnya.

Di sejumlah daerah lain proses distribusi juga terus dipercepat guna mencegah kekosongan stok. Saat ini Pupuk Indonesia memiliki gudang lini 1 berkapasitas 567.400 ton, gudang lini 2, dan lini 3 sebanyak 652 unit berkapasitas 2.981.078 ton yang tersebar diseluruh daerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: